Assalamu'alaikum.... Selamat datang...

Selasa, 29 Oktober 2013

Buku Smart Funrenting GRATIS, mau?

Dear Parents.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Menjalani profesi sebagai orangtua memang tidak bisa serta merta dikatakan 'mudah'. Jika yang dijalankan hanya sekedar membesarkan anak, mungkin tidaklah terlalu sulit. Karena lazimnya manusia, sekedar makan saja sudah cukup untuk membuatnya tumbuh menjadi besar dari tahun ke tahun. Namun, sebagai orangtua kita diberikan amanah yang cukup besar, yaitu perlunya memberikan pendidikan yang dilakukan dalam dekapan pengasuhan yang baik dan benar, sehingga diharapkan kelak anak-anak itu akan tumbuh, tidak hanya membesar secara fisiknya, menjadi pribadi yang sholeh secara akhlak, sehat secara fisik, dan cerdas pola pikirnya.

Pada proses pendidikan dan pengasuhan anak, dikenal istilah yang bernama 'modeling'. Dalam hal ini, model yang dimaksud bukanlah seseorang yang lenggak-lenggok memperagakan busana di atas catwalk, namun seseorang yang setiap harinya memperagakan dan mencontohkan beragam perilaku dan perbuatan, maupun perkataan yang akan ditiru, dicontoh, dicopy oleh seorang anak dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bahkan, menurut The Parent Practise, 80% of parenting is modeling. Pertanyaannya adalah, sebagai orangtua, sudahkah kita menjadi model (contoh) yang baik buat anak-anak? Simpel, tapi kompleks. 

Untuk dapat menjadi model yang baik, pastinya orangtua juga perlu menentukan model macam apa yang kiranya akan dijadikan panutan si anak. Sebagai seorang muslim, tak ada contoh, model atau teladan yang melebihi kebaikan dan kesempurnaan model selain dari Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Namun yang terjadi, di era millenium ini, sering dengan munculnya idola-idola baru yang dicetak secara instan dan masif oleh media, membuat kita seolah tergiring dan terhanyut untuk mengikuti apa yang media berikan. Kita mungkin beranggapan wajar ketika anak-anak mulai membicarakan artis A, B, C dan artis lain yang setiap hari muncul di TV. 

Dari yang sekedar meniru gaya rambut, mengikuti cara bicara, meniru gerakan-gerakannya, hingga pola pikir yang bercita-cita ingin menjadi seperti mereka. Sadarkah kita, bahwa pola-pola duplikasi yang mereka lakukan ini adalah akibat seringnya mereka melihat dan  mendengar tingkah polah si artis melalui berbagai media yang mereka (dan mungkin juga kita) konsumsi. TV, radio, internet, tabloid, koran, majalah, dan berbagai macam bentuk media lainnya yang terpampang mengepung kehidupan kita sehari-hari. Itu semua memperkuat pengaruh si artis dalam membentuk pola pikir dan tingkah laku para fansnya. Inilah kekuatan pengaruh "model", "panutan", "idola". Akankah kita biarkan saja mereka hanyut dalam arus pop yang menyeret anak-anak (dan bisa jadi kita) kepada budaya yang semakin jauh dari nilai-nilai Islami? Na'udzubillahi min dzalik. STOP it!! Atau menyesal kemudian!!

Dalam rangka berupaya membentengi diri dan anak-anak dari gempuran arus budaya pop yang semakin gencar ini, marilah kita kembali kepada uswah khasanah, teladan terbaik, yang telah Allah berikan kepada ummat manusia, yaitu Rasulullah Muhammad SAW. Sebagaimana firman Allah:
  • “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (Q.S. Al-Ahzab : 21).
  • “(yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Surat Al-A’raf ayat: 157).
Tak ada seorang pun di dunia ini yang ingin merugi. Tapi tanpa sadar seringkali menempuh jalan yang kurang tepat, sehingga keberuntungan yang Allah janjikan hanya menjadi angan-angan semata. Demi menghindari hal tersebut, ummat muslim berbondong-bondong mengkaji, menyusuri, menelaah kisah hidup Sang Nabi demi bisa mengikuti jejaknya. Dimana saat ini telah banyak buku atau kitab sirah nabawiyah yang beredar di pasaran. Namun, yang pemaparannya memudahkan untuk anak dan penjabarannya dilakukan secara mendetail, masih belum banyak. 

Untuk itu, sebuah penerbit bernama Rumah Pensil mempersembahkan sebuah rangkaian kisah-kisah Nabi Muhammad saw dalam buku yang berjudul "Rasul Tersayang" karya Kak Eka Wardhana yang dirancang dengan tampilan full ilustrasi, full colour, full kisah inspiratif, yang membuat kita para pembacanya dapat lebih mudah menangkap esensi dan pesan dari kisah-kisah yang disajikan. Sehingga dengan demikian, diharapkan kita dapat lebih mudah mengikuti dan mencontoh akhlak Sang Rasul, sebagai bekal dalam mendidik dan mengasuh anak-anak kita. Bahkan, jika anak-anak ikut membacanya, mereka akan mendapatkan sensasi bacaan yang luar biasa. Karena dari ilustrasi yang terpampang di hadapannya akan memicu rasa ingin tahu yang sangat baik jika dikembangkan sejak dini.


Berikut pengantar yang disampaikan oleh penulis buku "Rasul Tersayang", yaitu Kak Eka Wardhana:

Ayah dan Bunda, jelas sudah, krisis yang melanda kaum muslimin masa kini berasal dari hilangnya panutan dari hati. Seorang panutan yang bisa menginspirasi dan menunjukkan jalan, seorang panutan yang ideal tapi begitu real sehingga tidak sulit untuk ditiru. Seorang panutan yang tercatat begitu lengkap sejarah hidupnya sehingga kita bisa tahu bahkan sampai ke bagaimana dia melakukan makan dan tidur. Dialah Ayah dan Bunda, yang pasti akan bisa membangkitkan semangat setiap keluarga muslim untuk berprestasi. Dialah, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

Membaca kisah Rasulullah Muhammad SAW akan membuat kita sadar, betapa berharganya memiliki Beliau sebagai panutan. Sungguh, hanya umat Islam sajalah yang memiliki sosok yang bisa meledakkan inspirasi dengan begitu luar biasa ini. Jangankan mendapatkan inspirasi spiritual, dimana nabi mereka dikuburkan saja, ummat selain Islam tak pernah tahu. Sebaliknya dengan umat Islam, mulai dimana makam Nabi mereka sampai bagaimana Nabi mereka hidup, umat Islam tahu. Sungguh, kelebihan yang seharusnya patut disyukuri. 

Ayah dan Bunda, bayangkan betapa besarnya perbedaan antara anak yang dari kecil telah dimotivasi dengan kehidupan Rasulullah Muhammad, dengan anak yang tidak pernah mengenalnya. Hal ini disadari benar oleh generasi muslim pertama, generasi para sahabat Nabi SAW. Salah seorang dari mereka, Sa'ad bin Abi Waqqash ra berkata, "Kami mengajar anak-anak kami sejarah hidup Rasulullah SAW, seperti kami mengajarkan kepada mereka surah dari Al Qur'an." 
Kata-kata Sa'ad tidak bisa dipandang ringan, sebab dialah orang yang begitu terinspirasi kehidupan Rasulullah SAW sehingga mampu menakhlukkan Kekaisaran Persia, super power dunia waktu itu.

Namun, kesalahan sebagian besar kita yang hidup di masa kini tidak hanya berupa lupanya kita tentang betapa pentingnya mengajarkan kisah Rasulullah SAW, tetapi juga karena kita tidak mengenalkan kisah Nabi Muhammad dengan efektif. Kesalahan ini yang membuat generasi muda muslim tidak terinspirasi dan akhirnya kehilangan orientasi. Kesalahan yang membuat kita akhirnya tidak mampu membuktikan bahwa kitalah umat terbaik.

Ayah dan Bunda, tidak efektifnya mengenalkan kisah Rasul terjadi karena hal sederhana: kiya hanya mengajarkan "Tahu" bukan "Cinta" kepada Rasulullah SAW. Buktinya?? Terlihat dari kita akan puas bila anak sudah "tahu" siapa nama ayah, ibu, paman, atau kakek Rasulullah. Betul, kan? Namun bila yang diajarkan adalah "Cinta", hati anak akan terbuka terhadap inspirasi kehidupan Nabi SAW. Perhatikan sabda Rasulullah SAW sendiri dalam Hadits Riwayat Ath-Thabarani, "Didiklah anak-anakmu tiga perkara: cinta kepada Al Qur'an, cita kepada nabi mereka, dan cinta kepada sanak keluarganya..."

Ayah dan Bunda, untuk tujuan mengajarkan cinta kepada nabi Muhammad SAW itulah, dengan bangga Rumah Pensil Publisher mempersembahkan buku RASUL TERSAYANG ini. Bila buku lain yang mengenakan pendekatan "tahu" menuturkan kisah Rasulullah secara kronologis, mulai dari tahun kelahiran sampai wafatnya, buku ini menuturkannya dengan cara berbeda. Dengan pendekatan "Cinta", buku ini mengisahkan kisah Rasulullah secara fragmental: setiap jilid menyampaikan pendekatan tertentu: sisi kasih sayang, sisi keberanian Rasul, dan lainnya (per tema).

Kelebihan buku ini berkat dipakainya pendekatan "Cinta" adalah: buku ini banyak menggunakan pendekatan visual. Komik, gambar dengan proporsi besar, akan membuat kisah-kisah kehidupan Rasulullah mudah dicerna dan akhirnya gampang melekat di benak anak-anak. Bukankah bahasa anak adalah bahasa visual?

Ayah dan Bunda, sungguh kami berharap, dengan membeli buku ini, insya Allah, Anda akan mendapat banyak hal: anak yang shalih, ilmu yang bermanfaat, dan penggunaan harta dengan baik. Bukankah hal-hal itulah yang akan menerangi alam kubur kita kelak? Aamiin, yaa Rabbal'aalamiin.
[Eka Wardhana, Penulis dan Komisaris PT Rumah Pensil Publisher]

Dalam rangka menanti launching buku tersebut, penerbit menawarkan sebuah hadiah istimewa bagi para orangtua yang secara serius ingin menanamkan nilai-nilai Islami sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad saw, yaitu bagi siapa saja yang memesan buku "Rasul Tersayang" dari bulan Oktober- November 2013, akan mendapatkan buku berjudul Smart Funrenting" karya Kak Eka Wardhana. 
Buku setebal 51 halaman hard cover ini memuat berbagai macam tips parenting yang sangat bermanfaat bagi kita sebagai orangtua. 

Adapun caranya adalah hanya dengan membayar DP sebesar Rp 300.000,- dari harga buku. 
Harga normal Rp. 2.300.000,-
Harga indent Rp. 1.657.500,-
DP indent Rp. 300.000,-
Sisanya Rp. 1.357.500,- bisa diselesaikan hingga Desember 2013. (cash tempo)

Sebagai pembeli/pemesan indent, Anda berhak mendapatkan buku Smart Funrenting. Ya... Buku ini hanya dicetak terbatas, tidak dijual bebas, dan hanya dipersembahkan bagi Anda, yang melakukan pemesanan buku RASUL TERSAYANG secara indent. Jadi, jangan sampai menyesal, ya... Segera pesan buku berkualitas ini sebagai investasi dunia akherat bagi Anda dan keluarga.

Sebagai gambaran isi buku, berikut adalah daftar isi dari buku Smart Funrenting yang keren ini:
1. Cita-cita Besar (1) => hal 5
2. Cita-cita Besar (2): Mengenalkan Kisah Orang-orang Berprestasi => hal 7
3. Berikan Cahaya Anak
4. Doa Seorang Ayah
5. Sportif
6. Agar Anak Meraih Mimpi? Ajarkan Tanggung Jawab
7. Menonton Televisi
8. Mencintai Buku
9. Menghabiskan Waktu Berkualitas Bersama Anak
10. Saatnya Jadi Anak-Anak Lagi
11. Just Play. Have Fun. Enjoy The Game
12. Sopan Santun
13. Sang Detektif Ayah
14. Belajar Mengajar
15. Hanya Engkau dan Aku
16. Imajinasi
17. Peluk, Peluk, dan Peluk Lagi...
18. Ayah dan Bunda, Kompak Dooong...
19. Ada Apa dengan Marah?
20. Penting Mana, Ya: Intelektual atau Karakter?
21. Disiplin, Antara Cinta dan Hukuman
22. Bagaimana Menanam Empati di Benak Anak-anak?
23. Ajar Anak Menyuarakan Pikiran
24. Cintai Saudaramu, Nak!

Nah, Yah, Bun.... Bagaimana? Bonus gratisannya aja demikian berbobot. Pas untuk dijadikan modal pemahaman dalam mendidik dan mengasuh putra-putri tercinta. Apalagi konten atau isi buku utamanya. Tidak dipungkiri lagi, Anda tidak akan kecewa.

Mari kita tengok beberapa contoh kisah yang dimunculkan di jilid 1 rasul Tersayang, yang mengangkat tema Kasih Sayang. 
Pada jilid 1 ini, dituturkan berbagai kisah yang mencerminkan betapa besar kasih sayang Rasulullah SAW kepada sesama. Nilai yang ingin ditanamkan pada anak-anak adalah kasih sayang merupakan kekuatan besar. Dengan kasih sayang, anak akan mampu mencapai banyak hal yang tak terbayangkan.

Adapun kisah yang dituturkan dibagi menjadi 3, yaitu:
A. Kisah Utama:
1. Menyambut seorang nenek
2. Memaafkan Hawazin
3. Memberi salam tiga kali
4. Doa yang mengherankan
5. Memaafkan Abdullah bin Ubay
6. Bagian untuk kaum Anshar
7. Kayu peringan siksa
8. Memerah kambing kurus
9. Unais yang pemalas
10. Memuliakan Jarir
11. Rindu keluarga
12. Menyambut keluarga Halimah
13. Menyayangi anak-anak
14. Anak Yahudi yang sakit
15. Unta kurus kering
16. Menegur laila

B. Kisah Pendek:
1. "Biarkan Cucuku!"
2. "Demi Allah"
3. Dua Sahabat
4. Menyayangi kaum Anshar
5. Naik Keledai
6. Putra pemakan dendeng
7. Menyayangi budak
8. "Pemudaku, Pemudiku..."
9. Tidak pernah berkata, "Hus!"
10. Burung pun disayangi
11. "Rahmatilah mereka berdua"
12. "Jangan membunuh anak-anak..."
13. Mengagumi kasih sayang rasul
14. Tangan yang sejuk dan wangi
15. Tidak pernah memukul orang lain
16. Memperhatikan teman
17. Pembawa kasih sayang
18. Menambah pemberian
19. Menjenguk si sakit
20. Menghormati yang lebih tua
21. Mencium cucu
22. Menggendong Umamah
23. "Ciumlah anak-anakmu..."
24. Duduk di punggung Rasul
25. "Sayangi putra-putrimu!"
26. "Perlakukan untamu dengan baik..."
27. Jangan memberi cap di wajah hewan
28. "Jangan membakar hewan hidup-hidup!"
29. "Ammar adalah biji mataku..."
30. "Wahai Aisy..."
31. Minum segelas berdua
32. Kencing di dalam masjid

C. Komik:
1. Waktu lebih untuk Shafwan
2. Maaf untuk Abu Sufyan bin Harits
3. Lawan menjadi kawan
4. Menyayangi hewan
5. Air untuk seekor anjing
6. Sebutir kurma dibagi dua
7. Kambing untuk Halimah
8. Cinta Zaid pada Rasul

Subhaanallah... Itu baru satu jilid, lho, Yah...Bun... Masih ada 9 jilid lagi. karena toral bukunya ada 10 jilid. Ini dia kesembilan tema berikutnya:
Contoh tampilan isi buku
Jilid 2. Ketabahan
Jilid 3. Keberanian
Jilid 4. Kecerdasan
Jilid 5. Keimanan
Jilid 6. Kesederhanaan
Jilid 7. Rasul yang dermawan
Jilid 8. Senyum-senyum Rasulullah
Jilid 9. Air mata
Jilid 10. Teladan


OK, Ayah... Bunda... Bagaimana? Menarik bukan konten buku ini? Bukan hanya menarik.... yang pasti, bermanfaat juga. Oleh karena itu, tak perlu ragu-ragu, segera hubungi kami untuk mendapatkannya, dan jangan lupa, pastikan Anda menjadi pemilik Buku Smart Funrentingnya juga, ya.... (Ssssttt.... Hanya sampai bulan November, lho penawarannya...)

Untuk info selengkapnya, silahkan hubungi kami:

Arin 0819 3206 8533
pin 75EB2E68

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

.