Assalamu'alaikum.... Selamat datang...

Jumat, 24 Juni 2011

Lirik dan Chord "Muhasabah Cinta"

Penyanyi | Edcoustic Feat Trisoultan
Lagu/Lirik | Deden Supriadi
Album | Sepotong Episode (2008)



Dm A D Gm
Wahai Pemilik nyawaku betapa lemah diriku ini

C F Gm A
Berat ujian dari-Mu kupasrahkan semua pada-Mu

Dm A D Gm
Tuhan baru kusadar indah nikmat sehat itu

C F Gm A Dm
Tak pandai aku bersyukur kini kuharapkan cinta-Mu

Reff:

Gm C
Kata-kata cinta terucap indah

F A#
Mengalir berdzikir di kidung doaku

Gm A Dm D
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku

Gm C
Butir-butir cinta air mataku

F A#
Teringat semua yang Kau beri untukku

Gm A A# A
Ampuni khilaf dan salah selama ini ya ilahi..

Dm
Muhasabah cintaku

Dm A D Gm
Tuhan kuatkan aku lindungiku dari putus asa

C F Gm A Dm
Jika kuharus mati pertemukan aku dengan-Mu

####

Terima kasih om google yang sudah mengarahkanku ke link ini, hingga ku menemukan lirik sebuah lagu yang luar biasa ini. sebuah lagu yang disebut nasyid oleh pembawanya, namun sempat mendapat masukan, bahwa sebaiknya ini disebut saja lagu. Tapi, whateverlah, yang jelas, lirik dari senandung ini sangat indah menurutku dan telah berhasil menguras air mataku dan menyadarkanku betapa selama ini ku masih saja mengharap hal yang terlalu jauh kuraih, sehingga kuranglah rasa syukurku terhadap apa yang t'lah Kau beri padaku. Terima kasih, ya Allah... Kau masih berkenan menyentilku dengan mempertemukanku dengan lagu yang luar biasa ini. hiks....

Sabtu, 18 Juni 2011

Aneka Resep Mie Tek Tek

Sudah hampir setahun yang lalu merasakan mak nyussnya mie yang biasa kami santap ketika mudik ke Demak, kok akhir-akhir ini jadi kepengen nyoba bikin sendiri. berhubung masih amatir, ada baiknya jika dikumpulkan dulu resep-resepnya. Tinggal dipilih mana yang paling mudah, dan segera dicoba untuk mengobati kerinduan akan masakan tersebut. Di sinilah tempat saya menyimpan hasil pencarian saya melalui mister google yang telah berbaik hati menunjukkan letak resep-resep yang bertebaran di berbagai link.

I. RESEP MASAKAN MI TEK TEK

Bahan:

200 gr mi telur
3 sdm minyak goreng
2 butir telur
50 gr kol, iris halus
50 gr sawi hijau, potong kasar
100 gr dada ayam tanpa tulang, rebus dan suwir-suwir
750 ml air
1 buah tomat, potong jadi 6 bagian
3 buah cabai rawit, gerus kasar
Garam, kecap manis dan bumbu kaldu padat secukupnya
1 batang daun bawang, iris halus
Cabai rawit utuh secukupnya
Kerupuk kanji atau kerupuk udang secukupnya

Bumbu Halus:

5 siung bawang merah
2 siung bawang putih
2 butir kemiri
1 sdt merica butir

Cara Membuat Resep Masakan Mi Tek Tek:

1. Didihkan air secukupnya, rebus mi hingga setengah matang, angkat, tiriskan
2. Panaskan 1 sdm minyak goreng goreng telur secara orak arik, angkat, sisihkan
3. Panaskan 2 sdm minyak, tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan kol, sawi hijau, ayam suwir, telur orak-arik. Aduk-aduk hingga sayuran layu. Beri air, tomat, cabai rawit, garamm kecap manis, bumbu kaldu padat secukupnya. Masak hingga mendidih.
4. Terakhir masukkan mi, masak hingga mi matang, angkat.
5. Hidangkan panas-panas dengan ditaburi daun bawang, cabai rawit utuh, kerupuk.

Hasil: 3-4 porsi
Sumber info: www.resepmasakanmu.com

II. RESEP MI GORENG TEK TEK


Bahan:
2 sdm minyak sayur
1 batang daun bawang, potong 1 cm
100 g udang kupas ukuran kecil
6 butir bakso sapi, iris tipis
100 g daun kol, iris kasar
100 g sawi hijau, potong 3 cm
2 sdm kecap manis
50 ml air
250 g mie telur kering , seduh air mendidih hingga lunak, tiriskan
2 butir telur ayam, buat orak-arik

Taburan:
3 sdm bawang merah goreng
1 sdm daun seledri cincang

Haluskan:
3 siung bawang putih
2 butir bawang merah
2 butir kemiri
1 sdt garam

Cara membuat:
# Panaskan minyak, tumis bumbu halus dan daun bawang hingga harum dan layu.
# Tambahkan udang kupas, aduk hingga berwarna merah.
# Masukkan bakso sapi, aduk hingga kaku.
# Masukkan kol, sawi, kecap manis, dan air. Aduk hingga layu.
# Tambahkan mie dan orak-arik telur. Aduk hingga rata dan agak kering.
# Angkat. Taburi bawang merah goring dan seledri.
# Sajikan hangat bersama acara mentimun dan kerupuk kanji.

Untuk 4 orang
Sumber info: www.resep.web.id

III. Mie Tek Tek SEAFOOD

Bahan :

* 200 gr mi basah
* 150 gr udang (pilih ukuran sedang), kupas, buang ekornya, cuci bersih
* 150 gr daging ikan kakap, iris tipis persegi kecil
* 200 gr cumi, cuci bersih sampai putih, iris bulat tipis
* 2 sdm air jeruk nipis
* 1 sdt garam halus
* minyak goreng, untuk menumis
* 1 sdm mentega
* 2 sdm saus tiram
* 1 sdm kecap asin
* 50 gr paprika merah, buang bijinya, iris tipis panjang
* 2 batang daun bawang, iris serong 1 cm
* 50 gr taoge, buang akarnya (pilih taoge besar)
* 50 gr kapri, buang ujung-ujungnya

Bumbu (dihaluskan) :

* 10 butir merica bulat
* 4 siung bawang putih
* 4 butir bawang merah
* 2 butir kemiri, sangrai
* 1/2 sdt garam

Cara membuat :

1. Seduh mi basah, tiriskan. Lumuri udang, ikan, dan cumi dengan 1 sdm air jeruk nipis dan sedikit garam, ratakan. Diamkan (dalam lemari es) selama kurang lebih 15 menit.
2. Panaskan 2 sdm minyak, 1 sdm mentega, tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan udang, cumi, dan daging ikan, aduk hingga seafood berubah warna. Tambahkan saus tiram dan kecap asin, aduk.
3. Masukkan mi basah, aduk hingga tercampur rata. Masukkan juga paprika merah, daun bawang, taoge, dan kapri. Aduk hingga tercampur rata, dan bumbu meresap.
4. Angkat, hidangkan panas dengan pelengkap acar segar dan kerupuk kanji.

Sumber info: www.foods-recipe.com

IV. Resep Mie Tek-tek INSTAN

Bahan :

* mie instan rasa ayam bawang 1 bungkus
* kol, sesuai selera, potong-potong kecil2
* daging ayam
* bawang merah 1 siung, cincang halus
* bawang putih 1 siung, digeprak
* daun bawang , dirajang kecil2
* tomat
* merica bubuk
* telur ayam
* kecap ikan, kurang lebih 2sdm
* penyedap rasa/garam
* minyak goreng kurang lbh 1 sdm
* air panas kurang lebih 3 gelas

Caranya :

1. masukan minyak goreng, tumis bawang merah, bawang putih, sampai harum, masukkan minyak dari mie instan, masukan air panas, setelah mendidih masukan ayam, rebus sampai matang, angkat ayam, suwir2, kemudian masukan lagi ke dalam wajan, rebus kembali sampai benar-benar matang, kalo airnya meresap, boleh ditambah.
2. masukan telur, aduk - aduk, masukan mie, kol, tomat, daun bawang dan semua bumbu - bumbu..
3. biarkan masak (jangan terlalu lembek)
4. hidangkan di atas mangkuk, beri taburan bawang goreng..

Sumber info: www.kaskus.us

Nah... kalau sudah begini, tinggal pilih mana yang mau dicoba. Resep aman, nggak bakal sobek, keselip, atau hilang, sehingga nggak perlu bingung nyari-nyari lagi. Mantab, dah.....

Selasa, 14 Juni 2011

TRAGIS.... Bangsa yang Sakit

Baru baca, peristiwa tragis yang menggambarkan betapa bangsa ini sedang mengalami penyakit yang mulai kronis. Jika di masyarakatnya saja tatanan normatif sudah hancur lebur, bagaimana dengan masa depan bangsa ini? Mengerikan..... :(

Ny Siami, Si Jujur yang Malah Ajur

* Jumat, 10 Juni 2011 | 07:18 WIB


SURABAYA | SURYA - Ny Siami tak pernah membayangkan niat tulus mengajarkan kejujuran kepada anaknya malah menuai petaka. Warga Jl Gadel Sari Barat, Kecamatan Tandes, Surabaya itu diusir ratusan warga setelah ia melaporkan guru SDN Gadel 2 yang memaksa anaknya, Al, memberikan contekan kepada teman-temannya saat Unas pada 10-12 Mei 2011 lalu. Bertindak jujur malah ajur!

Teriakan “Usir, usir…tak punya hati nurani” terus menggema di Balai RW 02 Kelurahan Gadel, Kecamatan Tandes, Surabaya, Kamis (9/6) siang. Ratusan orang menuntut Ny Siami meninggalkan kampung. Sementara wanita berkerudung biru di depan kerumunan warga itu hanya bisa menangis pilu. Suara permintaan maaf Siami yang diucapkan dengan bantuan pengeras suara nyaris tak terdengar di tengah gemuruh suara massa yang melontarkan hujatan dan caci maki.

Keluarga Siami dituding telah mencemarkan nama baik sekolah dan kampung. Setidaknya empat kali, warga menggelar aksi unjuk rasa, menghujat tindakan Siami. Puncaknya terjadi pada Kamis siang kemarin. Lebih dari 100 warga Kampung Gadel Sari dan wali murid SDN Gadel 2 meminta keluarga penjahit itu enyah dari kampungnya.

Padahal, agenda pertemuan tersebut sebenarnya mediasi antara warga dan wali murid dengan Siami. Namun, rembukan yang difasilitasi Muspika (Musyarah Pimpinan Kecamatan Tandes) itu malah berbuah pengusiran. Mediasi itu sendiri digelar untuk menuruti tuntutan warga agar keluarga Siami minta maaf di hadapan warga dan wali murid.

Siami dituding sok pahlawan setelah melaporkan wali kelas anaknya, yang diduga merancang kerjasama contek-mencontek dengan menggunakan anaknya sebagai sumber contekan.

Sebelumnya, Siami mengatakan, dirinya baru mengetahui kasus itu pada 16 Mei lalu atau empat hari setelah Unas selesai. Itu pun karena diberi tahu wali murid lainnya, yang mendapat informasi dari anak-anak mereka bahwa Al, anaknya, diplot memberikan contekan. Al sendiri sebelumnya tidak pernah menceritakan ‘taktik kotor’ itu. Namun, akhirnya sambil menangis, Al, mengaku. Ia bercerita sejak tiga bulan sebelum Unas sudah dipaksa gurunya agar mau memberi contekan kepada seluruh siswa kelas 6. Setelah Al akhirnya mau, oknum guru itu diduga menggelar simulasi tentang bagaimana caranya memberikan contekan.

Siami kemudian menemui kepala sekolah. Dalam pertemuan itu, kepala sekolah hanya menyampaikan permohonan maaf. Ini tidak memuaskan Siami. Dia penasaran, apakah skenario contek-mencontek itu memang didesain pihak sekolah, atau hanya dilakukan secara pribadi oleh guru kelas VI.

Setelah itu, dia mengadu pada Komite Sekolah, namun tidak mendapat respons memuaskan, sehingga akhirnya dia melaporkan masalah ini ke Dinas Pendidikan serta berbicara kepada media, sehingga kasus itu menjadi perhatian publik.

Dan perkembangan selanjutnya, warga dan wali murid malah menyalahkan Siami dan puncaknya adalah aksi pengusiran terhadap Siami pada Kamis kemarin. Situasi panas sebenarnya sudah terasa sehari menjelang pertemuan. Hari Rabu (8/6), warga sudah lebih dulu menggeruduk rumah Siami di Jl Gadel Sari Barat.

Demo itu mendesak Ny Siami meminta maaf secara terbuka. Namun, Siami berjanji menyampaikannya, Kamis.

Pertemuan juga dihadiri Ketua Tim Independen, Prof Daniel M Rosyid, Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dindik Tandes, Dakah Wahyudi, Komite Sekolah, dan sejumlah anggota DPRD Kota Surabaya. Satu jam menjelang mediasi, sudah banyak massa terkonsentrasi di beberapa gang.

Pukul 09.00 WIB, tampak Ny Siami ditemani kakak dan suaminya, Widodo dan Saki Edi Purnomo mendatangi Balai RW. Mereka berjalan kaki karena jarak rumah dengan balai pertemuan ini sekitar 100 meter. Massa yang sudah menyemut di sekitar balai RW langsung menghujat keluarga Siami.

Mereka langsung mengepung keluarga ini. Beberapa polisi yang sebelumnya memang bersiaga langsung bertindak. Mereka melindungi keluarga ini untuk menuju ruang Balai RW. Warga kian menyemut dan terus memadati balai pertemuan. Ratusan warga terus merangsek. Salah satu ibu nekat menerobos. Namun, karena yang diizinkan masuk adalah perwakilan warga, perempuan ini harus digelandang keluar oleh petugas.

Mediasi diawali dengan mendengarkan pernyataan Kepala UPT Tandes, Dakah Wahyudi. Ia menyatakan bahwa seluruh kelas VI SDN Gadel 2 tidak akan kena sanksi mengulang Unas. Ucapan Dakah sedikit membuat warga tenang. Namun, situasi kembali memanas. Apalagi Ny Siami tidak segera diberi kesempatan menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

Kemudian warga diminta kembali mendengarkan paparan yang disampaikan Prof Daniel Rosyid. Ketua tim independen pencari fakta bentukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ini berusaha menyejukkan warga dengan menyebut dirinya asli Solo. Dikatakan bahwa Solo, Surabaya adalah juga Indonesia, sehingga setiap warga tidak berhak mengusir warga Indonesia.

Kemudian dia berusaha berdialog santai dengan warga. Ada salah satu warga menyeletuk. “Kalau kita dikatakan menyontek massal. Lantas, kenapa saat menyontek pengawas membiarkannya,” ucap salah satu ibu yang mendapat tepukan meriah warga lain.

Warga juga menyatakan bahwa menyontek sudah terjadi di mana-mana dan wajar dilakukan siswa agar bisa lulus. Mendengar hal ini, Daniel kemudian memperingatkan bahwa perbuatan menyontek adalah budaya buruk. Di masyarakat manapun, perbuatan curang dan tidak jujur ini tidak bisa ditoleransi.

”Menyontek adalah awal dari korupsi. Jika perbuatan curang ini sudah dianggap biasa, maka ini akan membuka perilaku yang lebih menghancurkan masyarakat. Tentu tidak ada yang mau demikian,” sindir Daniel.

Kemudian mediasi dilanjutkan dengan menghadirkan Kepala SDN Gadel 2, Sukatman. Akibat kasus contekan massal di sekolahnya, Sukatman dan dua guru kelas VI dicopot. Sukatman menyampaikan permintaan maaf kepada wali murid.

Namun wali murid menyambut dengan teriakan bahwa Sukatman tidak salah. Yang dianggap salah adalah keluarga Siami karena membesar-besarkan masalah. Warga pun kembali berteriak “usir… usir”. Namun warga mulai tenang karena Sukatman tempak menghampiri Ny Siami dan suaminya. Mantan Kasek ini langsung meraih tangan ibunda Al dan saling meminta maaf. Namun, setelah itu warga kembali riuh rendah.

Setelah Siami diberi kesempatan berbicara, keributan langsung pecah. Suara massa di luar balai RW terus membahana, menghujat keluarga Siami. Padahal saat itu, Siami sedang menyiapkan mental dengan berdiri di hadapan warga.

Meski sudah berusaha tegar, namun ibu dua anak ini mulai lemah. Dia tampak berdiri merunduk sementara kedua matanya sudah mengeluarkan air mata. “Saya minta maaf kepada semua warga…” ucap Siami yang tak sanggup lagi meneruskan kalimatnya.

Namun, sang suami terus membimbing, membuat perempuan ini kembali melanjutkan pernyataan maaf. Namun, suasana kian ricuh karena massa terus berteriak “usir”. Baik petugas polisi dan tokoh masyarakat berusaha menenangkan situasi. Baru kemudian kembali terdengar suara Siami.

Dengan tangan gemetar dan ketegaran yang dipaksakan, Siami kembali berucap, “Saya tidak menyangka permasalahan akan seperti ini. Saya hanya ingin kejujuran ada pada anak saya. Saya sebelumnya sudah berusaha menyelesaikan persoalan dengan baik-baik.”

Pernyataan tulus Siami tidak juga membuat massa tenang, sampai akhirnya polisi memutuskan untuk mengevakuasi Siami dan keluarganya. Siami diarahkan ke mobil polisi dengan pengamanan pagar betis. Namun massa tetap berusaha merangsek, ingin meraih tubuh Siami. Sejumlah warga bahkan sempat menarik-narik kerudung Siami hingga hampir terlepas. Siami akhirnya berhasil diamankan ke Mapolsek Tandes.

Baik Ny Siami dan suaminya enggan memberi komentar usai kericuhan. Namun, kakak kandung Siami, Saki, mengakui bahwa adiknya saat ini dalam tekanan yang luar biasa. “Dia tak tahan lagi dengan tekanan warga. Sampai tidak mau makan hari-hari ini. Nanti kami akan merasa tenang jika di Gresik,” kata Saki. Benjeng, Gresik adalah daerah asal Siami. Saat ini Al, anak Siami yang dipaksa memberi contekan, juga diungsikan ke Benjeng setelah rumahnya beberapa kali didemo warga.

Sementara itu, Ny Leni, perwakilan warga menyatakan bahwa pihaknya masih akan terus menuntut agar tiga guru yang dicopot tetap mengajar di SDN Gadel 2 dan menuntut Siami bertanggung jawab.

Budaya sakit

Prof Daniel M Rosyid yang juga Penasihat Dewan Pendidikan Jatim, menyesalkan tindakan warga Gadel yang berencana mengusir keluarga Siami, ibunda Al. “Tuntutan warga untuk mengusir keluarga Al tidak masuk akal. Itu tidak bisa dituruti,” katanya.

Daniel menilai tuntutan warga tersebut sudah tidak rasional. Perbuatan benar yang dilakukan ibu Al, Siami, dinilai warga justru malah salah. Tindakan menyontek rupanya sudah mengakar dan menjadi kebiasaan bahkan budaya di masyarakat. “Warga ternyata sakit,” katanya.

Lagi pula Kepala Sekolah Sukatman dan dua guru kelas VI, Fatkhur Rohman dan Prayitno, sudah legowo dan menerima keputusan sanksi yang diberikan. “Saya kira ini kalau dibiarkan masyarakat akan sakit terus. Orang jujur malah ajur, ini harus kita cegah,” papar Daniel.

Sebelumnya, hasil tim independen pimpinan Daniel Rosyid menyampaikan temuannya bahwa Al, anak Siami, memang diintimidasi guru sehingga mau memberikan contekan. Namun, tim tidak menemukan cukup bukti sehingga Unas di SDN Gadel 2 perlu diulang. Alasannya tim independen tidak menemukan hasil jawaban Unas yang sistemik sama, dan nilai Unas pun hasilnya tidak sama. Al ternyata membuat contekan yang diplesetkan. Al tidak seluruhnya memberikan jawaban yang benar. Dan kawannya pun tidak sepenuhnya percaya dengan jawaban Al. Sehingga hasil ujian tidak sama.

Selain itu tim juga mempertimbangkan Unas ulang akan memberatkan siswa dan wali murid. Sanksi yang direkomendasikan yakni sanksi administratif dari Pemkot Surabaya kepada guru yang melakukan intimidasi kepada Al.

Berdasarkan temuan tim independen ditambah pemeriksaan Inspektorat Pemkot Surabaya itulah, Wali Kota Tri Rismaharini akhirnya mencopot Kepala Sekolah SDN Gadel 2 Sukatman dan dua guru kelas VI Fatkhur Rohman dan Prayitno.##

Rabu, 08 Juni 2011

SENYUM, Pembunuh Penyakit Kardiovaskuler


Sedemikian hebatnyakah pengaruh sunnah Rasul itu, hingga semakin banyak bukti ilmiah yang menerangkan keutamaan dari ajaran Rasulullah saw. Artikel mengenai hal ini saya dapat dari Rubrik Selaras yang terdapat di Majalah Ummi edisi N0. 2/XXIII/Juni 2011/1432 H. Edisi terbaru, saat tulisan ini di posting. Seperti apakah isinya? Simak yang berikut:

Senyum, Pembunuh Penyakit Kardiovaskuler
Oleh dr. Agus Rahmadi

Senyum merupakan sunnah bagi seorang muslim. Senyum membawa berlimpah manfaat, namun sayang banyak yang menyepelekan, bahkan meninggalkannya. Dari sisi ajaran Islam, senyum adalah sedekah. Artinya, ia memiliki kedudukan yang cukup mulia.

Berikut ini adalah hasil penelitian tentang manfaat senyum:
1. Senyum yang ikhlas tanpa paksaan dapat menghindarkan kita dari penyakit kardiovaskuler. Senyum sebanyak 20 kali –setiap senyum berdurasi 20 detik– dapat menghasilkan endorphin yang berfungsi melebarkan pembuluh darah dan menghambat epinefrin. Tingginya epinefrin akan menimbulkan penyempitan pembuluh darah dan merangsang gerak jantung lebih cepat sehingga dapat menyebabkan darah tinggi (hipertensi) yang berakibat pada timbulnya stroke.
2. Menimbulkan efek relaksasi, perasaan bahagia dan menurunkan tingkat stress.
3. Mencegah timbulnya sembelit (susah buang air besar). Pada pagi hari, gerak peristaltik usus masih lambat. Maka, senyum kita di pagi hari akan merangsang gerak usus akibat kontraksi otot perut yang ditimbulkan oleh senyum. Akhirnya, tekanan intra abdominal meningkat.
4. Marah atau stress dapat menghilangkan banyak kalium akibat kontraksi otot-otot. Akibatnya, si pemarah akan terkena hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) dan dapat berakibat buruk pada sistem tubuh. Sedangkan orang yang tersenyum akan merelaksasikan ototnya sehingga dapat mereduksi (meminimalisir-edt) pengeluaran kalium. Fungsi kalium itu sendiri adalah meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot dan membantu tekanan darah.
Rasulullah saw adalah pribadi yang banyak tersenyum. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumnya selain Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam,” (HR. Tirmidzi). ###

Subhanallah... ternyata luar biasa manfaat senyum secara ilmiah. Padahal, jamannya Rasulullah dulu kan nggak ada penelitian model begini. Memang, namanya juga pengetahuan yang dikaruniakan oleh Yang Maha Tahu, jadi nggak usah pake penelitian ya udah tahu. Kalau sekarang manusia dapat membuktikannya secara keilmuan, ya karena batas kemampuan manusia ya memang cuma demikian. Kemampuan nalar manusia baru bisa menemukan bukti-bukti manfaat senyum setelah sekian belas abad berlalu. Padahal, dengan modal iman dan yakin dengan ajaran Rasulullah saw, semuanya bisa mendapatkan manfaatnya. Alhamdulillah.... memang nggak akan pernah rugi, kok, kalau kita mau mengikuti sunnah nabi.

Belajar lagi, ah.... Biar bisa makin banyak sharing. Karena dengan membagi apa yang kita dapatkan, katanya, kita bisa semakin paham dan semakin mudah menjalankannya. Insya Allah....

Selasa, 07 Juni 2011

Jamku Sayang Jamku Malang

Teringat beberapa hari yang lalu, satu kejadian yang cukup menguji hati ini. Sebetulnya, hal yang bisa dirasakan secara melankolis, tapi bisa juga dianggap biasa saja. Tergantung mau disikapi seperti apa. Apaan, sih? Begini kisahnya....

Siang itu, sekitar jam 12.30 aku harus menjemput Adila ke sekolah. Karena ada paket yang mesti dikirim, kusempatkan untuk mampir dulu ke agen JNE terdekat. Setelah kelar urusan kirim mengirim paket, segera kuberniat meluncur ke sekolah Adila. Di parkiran, sempat kutengok jam yang masih menunjuk pukul 12.40. Waktu yang cukup panjang untuk menunggu Adila keluar kelas. Tapi biarlah, langsung saja kutarik gas dan segera berangkat menuju SDIT Al Ishmah, tempat anakku mencari ilmu.

Sampai di depan sekolahan, terlihat masih agak sepi. Biasanya barisan penjemput sudah berjejalan di depan gerbang sekolah. Tapi waktu itu belum banyak orang. Kutengok lengan kiriku, tempat biasa jam tanganku bertengger. Wak-wak-wawwww...... itu jam ke mana, ya? tengak-tengok, kulihat ke tanah, ke belakang motor, nggak kelihatan juga. Kubuka tas dan kulihat jam di hape. Masih 15 menit lagi Adila keluar. Mmmm... masih ada waktu, pikirku.

Kususuri lagi jalanan yang kulewati tadi. Sambil bermotor pelan-pelan, kupelototin bagian jalan sebelah kanan, meski kumelintas di badan jalan sebelah kiri. Kok nggak ada juga, ya? Terus... kususuri jalanan. Sambil pikiran melayang, mengingat bahwa jam itu adalah hadiah dari Abah, yang dibeli dengan perjuangan demi memberikan cinderamata untuk istrinya ini. Ada rasa bersalah menyusup ke relung hati. Maafin aku, Bah... Kurang cermat menjaga amanahmu. Itu jam kan dibeli sebagai tanda cinta, katanya. Udah bentuknya lope-lope (minjem istilah Adila), bertabur mata kaca (bukan kaca mata, bukan pula bertahtakan berlian. hehehe....) di seputar bentuk love-nya. Bukan pada seberapa nilai materinya, tapi apa yang melandasi pemberiannyalah yang berusaha kuhargai.

Sampai di depan parkiran JNE, tempat dimana kusadari jam itu masih bisa kulihat terakhir kalinya, tak juga kutemukan. Waduh, jatuh dimana, sih? Apa ada yang nemu, ya? Habis, jam itu kalau dilihat juga cantik, sih. Menurutku, nih, ya... Hmmm... mungkin karena aku menyusurinya dari jalan yang berseberangan, jadi bisa aja cuma nggak kelihatan. Eh, tapi ada tukang gado-gado, nih. Daripada dikira bolak-balik nggak ada maksud, kupesan aja gado-gado. Sambil nungguin pesanan, kupikirkan kira-kira apa yang harus kulakukan untuk menemukan jam cantik itu.

Tak lama kemuadian, gado-gado selesai dan pelan-pelan kujalankan motor dengan menempuh rute yang sama untuk menuju sekolah Adila, lagi. Dan baru aja keluar dari komplek ruko tempatku beranjak, kulihat ada benda mengkilap tergeletak di depan sana. Deg..... mungkin itu dia.... Kupelankan motor sambil terus mengamati kilapan benda yang terkena sinar matahari itu. Dan.... begitu kumelintasinya..... hiks.... benar... itu jam tanganku.... tapi bentuknya.... ya ampun.... sudah terputus-putus, tercerai berai dan kacanya pecah berantakan. Ada keinginan untuk berhenti, memungutnya, memfotonya, atau apalah, untuk paling tidak menyampaikan selamat tinggal dan salam perpisahan dengannya. Tapi, entah mengapa, tangan ini tetap saja menarik gas dan terus berlalu semakin jauh. Meski sempat juga kepala ini menengok untuk sekedar memastikan bahwa benda itu memang sudah hancur.

Sekilas lalu, ada yang berbicara di hati ini. Letakkanlah segala sesuatu pada tempatnya. Jam tangan, hanyalah sebuah benda yang pantas diletakkan di tangan saja. Tak perlu kau letakkan ia di hatimu. Berlalulah, dan tunaikan tugasmu untuk membawa anakmu pulang dengan selamat. Ya... meski ada rasa sedikit melo di hati ini, tapi lambat laun kudengarkan juga suara hati itu untuk berusaha menyikapinya dengan biasa saja. Ya, benda itu memang tak lagi berada di tangan ini. Tapi kenangan akan wujud perhatian yang diberikan suamikulah yang akan tetap ada di hatiku. Terima kasih, Abah.... Terima kasih juga telah memaklumi kejadian ini.

Dan alhamdulillah, beberapa hari kemudian mendapatkan ganti yang wujudnya nggak terlalu jauh beda dengan yang lalu. Ya, sekedar sebuah alat penunjuk waktu. Seperti biasa, gratisan.... Tapi, meskipun sama-sama gratis, yang membedakan jam yang satu ini adalah merupakan hasil sebuah pencapaian. It's OK, lah. Nice enough, kok....

Jumat, 03 Juni 2011

Belajar Menerima Kritik


Kritik. Istilah satu ini seringkali membuat kita alergi dan serta merta timbul reaksi dalam diri kita untuk meresponnya dengan mengeluarkan anti alergi. Apa kira-kira respon anti alergi yang biasanya muncul? Emosi, marah, balas kritik, ngambek, atau dendam adalah respon yang biasa muncul pada diri kita jika mendapat kritik dari orang lain. Namun, apakah hal tersebut dapat memberi efek positif bagi kita? Kata Anne Ahira, ternyata tidak, teman.

Nah, bagaimana kita bisa mengelola kritik sebagai sebuah input yang berpotensi menghasilkan out put yang positif? Ini dia artikel yang ditulis Anne Ahira, seorang internet marketer yang rajin mengirimi saya news letter yang berisi pesan-pesan yang sarat motivasi untuk pengembangan diri. Salah satunya ya ini, nih:


Kritik Anda adalah Kue Anda

Ditulis oleh: Anne Ahira

"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak bisa menerima kritikan." -- Halle Berry, 2005

Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan Halle Berry, artis peraih Oscar melalui film James Bond 'Die Another Day' di tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie Award.

Razzie Award adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai aktingnya buruk. Label pemain terburuk ini didapatkan Halle setelah memainkan perannya di film 'Cat Woman'.

Ia adalah orang yang pertama kali langsung datang ke tempat pemberian penghargaan tersebut.

Tidak ada Aktor dan Artis lain sebelumnya yang sanggup datang dan hanya menyampaikan pesannya melalui video.

Sambutannya sungguh menarik : "Saya menerima penghargaan ini dengan tulus. Saya menganggap ini sebagai kritik bagi saya untuk tampil lebih baik di film-film saya berikutnya. Saya masih ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu tidak berhak dipuji kalau kamu tidak bisa menerima kritikan'."

Tepukan tangan sambil berdiri sebagai bentuk ketakjuban dari para hadirin sangat memeriahkan malam itu. Ya, sangat sedikit orang yang sanggup menerima kritikan seperti Halle.

Nah, sekarang, apa arti kritik bagi Anda? Apakah itu musibah buruk? Seperti bencana yang tidak terduga, atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia menerima pujian?

Kritik memiliki banyak bentuk...

Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka akan kritik.

Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan jika kita berlaku dan tampil sempurna, memuaskan semua orang dan mendapatkan pujian.

Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik? Tokh kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang yang suka mengkritik, daripada dikritik. :-)

Kalau Anda suka sepak bola, pasti sering mengamati para komentator dalam mengeluarkan pernyataan pedasnya.

Padahal belum tentu kepandaian mereka dalam mengkritik orang lain sebanding dengan kemampuannya jika disuruh memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)

Belum lagi para pakar dan pengamat politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka ramai-ramai berkomentar kepada publik, seolah pernyataan merekalah yang paling benar. :-)

Namun bukan itu permasalahannya!

Pertanyaannya sekarang adalah... seandainya Anda mendapatkan kritikan, yang sakitnya melebihi tamparan, apa yang harus Anda lakukan?

Jawabannya adalah...

=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya kue kegemaran kita!

Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)

Kita mempunyai wewenang penuh untuk mengontrol perasaan kita.

Berikut tips untuk Anda saat menghadapi kritik:

1. Ubah Paradigma Anda Terhadap Kritik

Sobat, tidak sedikit orang yang jatuh hanya gara-gara kritik, meski tidak semua kritik itu benar dan perlu ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan adanya yang *masih peduli* kepada kita.

Coba perhatikan perusahaan-perusahaan besar yang harus mengirimkan berbagai survey untuk mengetahui kelemahannya.

Bayangkan jika Anda harus melakukan hal yang sama, mengeluarkan banyak uang hanya untuk mengetahui kekurangan Anda! LoL. :-)

Kritik merupakan kesempatan untuk koreksi diri. Tentu saja akan menyenangkan jika mengetahui secara langsung kekurangan kita, daripada sekedar menerima dampaknya, seperti dikucilkan misalnya.

2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik

Tidak ada salahnya mencari tahu detil kritik yang disampaikan. Anda bisa belajar dari mereka dan melakukan koreksi terhadap diri Anda. Bisa jadi kritik yang disampaikan benar adanya.

Jika perlu, justru carilah orang yang mau memberikan kritik sekaligus saran kepada Anda. Tokh Anda tidak akan menjadi rendah dengan hal itu.

Justru sebaliknya, pendapat orang bisa jadi membuka persepsi, wawasan, maupun
paradigma baru yang mendukung goal Anda.

3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!

Tanggapi kritik dengan bijak. Anda tidak perlu merasa marah atau memasukkannya ke dalam hati. Toh menyampaikan pendapat adalah hak semua orang.

Nikmatilah apapun yang mereka sampaikan. Tidak ada ruginya untuk ringan dalam mema'afkan seseorang. Anggaplah semua itu untuk perbaikan yang menguntungkan Anda kelak.

Jangan pernah Anda balas kritik dengan kritik. Karena hal ini hanya akan membuat perdebatan, menguras tenaga & pikiran. Tidak ada gunanya...

4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^

Ini semua bisa melatih mental kita agar bisa *tegar* menghadapi ujian yang lebih hebat di kemudian hari.

Singkatnya, kita memang hanya layak dipuji jika sudah berani menerima kritikan. Meski tidak mudah, asah terus keberanian Anda untuk menikmati kritik layaknya menikmati kue kesukaan Anda.

Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan datang apabila kita sudah melakukan sesuatu yang berharga.

So, jangan pernah bosan untuk memburu kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan
lapang dada! :-)



*********** Resource Box ****************

Saat Anda perlu Domain & Hosting Anda akan selalu ingat:

http://www.AsianBrainHosting.com :-)

****************************************

Rabu, 01 Juni 2011

Islam dan Sains





Agama dan sains. Kira-kira, ada nggak ya titik temu antara keduanya? Kalau buat sebagian kita-kita, mungkin dengan yakin dan gampang menjawab, ya iya, lah... Sudah banyak itu buktinya. Banyak kok buku yang menjelaskan tentang kebenaran agama, khususnya Islam, yang meyakini kebenaran ayat-ayat Al Qur'an yang dari belasan abad silam, namun ilmuwan baru mengungkap hal yang sama di abad-abad terakhir ini. Mmmm... tapi ternyata, nggak semuanya berpendapat demikian, lho. Ada sebagian yang menganggap terlalu bodoh jika kita percaya pada tiap teks yang ada di kitab itu tanpa melalui proses berpikir terlebih dahulu. Ada lagi yang bilang itu kan kebetulan aja. Ada malah yang udah nemu kecocokan, tapi masih sibuk nyari-nyari dimana letak ketidakcocokannya. hehehe.... Dan itu real, lho.... Nyata. Karena saya berdiskusi langsung dengan yang berpikiran demikian.

Beberapa hari ini saya memanng sedang asyik berdiskusi di group alumni, yang diikuti oleh beberapa di antaranya ada yang sudah doktor, master, dari kalangan akademisi, pengusaha, sempat ditengok orang senayan, ada yang tinggal di dalam negeri, ada juga yang masih di negeri sebrang samudera sana, dan yang paling nggak berkelas ya saya ini, seorang ibu rumah tangga tanpa profesi tambahan yang membanggakan lainnya, tapi kepengen urun rembug. Kurang gawean, sebenarnya. Tapi, dari thread yang dilontarkan, sejak awal membacanya memang sudah menggelitik untuk melontarkan sebuah komentar. Karena merasa nggak level sama para pemikir itu, maka saya lontarkan kopi paste dari sebuah ayat Al Qur'an yang ternyata oh ternyata.... beberapa di antara peserta diskusi justru menolak, mempertanyakan dan bahkan ada yang menafikan kebenaran Al Qur'an, termasuk hadits.

Waduh... gimana, nih... dari beberapa peserta diskusi yang berusaha berpegang pada Al Qur'an satu per satu mulai gerah karena lontaran cap, label, sindiran dan entah apa nama yang pas, yang jelas buat saya, itu nggak enak banget dan berhasil membuat satu per satu peserta diskusi enyah entah ke mana. Ada yang bilang capek, ada juga yang bilang nggak ada gunanya. Label yang sempat kurekam adalah scriptualist buat yang percaya pada Al Qur'an dan hadits begitu saja secara tekstual. Bahkan, sebuah label yang cukup manis sempat disematkan kepadaku, yaitu tukang kopi paste... Horee.... Dapat gelar tambahan. Lha wong memang modalku cuma ngopi paste dari pendapat atau ayat atau hadits yang sesuai dengan pemikiranku, je. hehehe.... Sebetulnya diskusi ini cukup menantang dan menguji kita untuk meyakinkan atau paling tidak memberikan argumen yang cukup relevan dengan apa yang kita yakini. Karena mereka ini adalah orang-orang yang sangat mengandalkan kemampuan berpikir, dan otak adalah segala-galanya. Rasionalis mungkin label yang cukup pas untuk mereka.

Namun, karena semakin menukiknya pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan pak doktor padaku yang bikin kerja otak lumayan terkuras, memotivasiku untuk mencari referensi demi referensi yang menguatkan dan mendukung argumenku. Bagaimana tidak, ketika kusodorkan ayat demi ayat, malah hujatan yang kudapat. Satu contoh pertanyaan beliau adalah, "Jika memang Al Qur'an sesuai dengan sains, silahkan kasih contoh." Akhirnya kucari di beberapa buku, dapat, sih... tapi rasanya kurang sreg dan cocok untuk kupersembahkan kepada beliau-beliau itu. Kucari lagi di google, dan kudapati link satu ini. Dari situlah kutemukan informasi yang makin lama makin menambah wawasanku. Kupikir, inilah yang mereka cari.

Tapi apakah diskusi selesai di situ? Olala... ternyata tidak, sodara-sodara... Beliau masih mengeluarkan senjata-senjatanya. Dikeluarkanlah link yang isinya diskusi tentang ginekologi. Alamak, itu link bahasanya bahasa penjajah. Yang bisa kutangkep cuma sedikit plus ngelmu kira-kira, yaitu kira-kira artinya apa, ya... hehehe... Lha dalah... ternyata lagi diskusiin hadits-hadits tentang janin. Mmmm... bagiane bojoku nek udah ngomongin hadits beginian. Pe-er, dech. Belum selesai, sih, diskusinya. Dipending dulu. Mudah-mudahan mendapat akhir yang indah.

Oiya, apa sih yang udah aku temuin di link di atas? Kiranya nggak ada salahnya jika aku share di sini. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Ini dia isinya:

Islam dan Sains

Pemikiran Barat saat ini berada di antara konflik antara agama dan sains. Hampir bisa dikatakan mustahil bagi seorang pemikir Barat saat ini untuk menerima fakta bahwa ada daerah pertemuan antara agama dan sains. Bible yang dipercaya oleh orang-orang Kristen menyatakan bahwa pohon terlarang yang dimakan oleh Nabi Adam as adalah pohon pengetahuan. Sehingga setelah dia memakannya, dia memperoleh pengetahuan yang pasti yang tidak pernah dimiliki sebelumnya. Dengan alasan ini, Negara Eropa menghabiskan waktu dua abad memperdebatkan apakah mereka akan menerima pengetahuan ilmiah (sains) yang datang dari para ilmuwan Muslim ataukah tidak.

Geraja menetapkan bahwa perburuan terhadap pengetahuan ilmiah semacam itu adalah penyebab adanya 'dosa awal'. Keuskupan menunjukkan bukti dari Perjanjian Lama (Old Testament/Torah/Taurat), di mana disebutkan bahwa ketika Adam memakan pohon itu dan memperoleh pengetahuan, Allah tidak senang terhadapnya dan menolak untuk memberikan ampun. Oleh karena itu, pengetahuan ilmiah secara keseluruhan dianggap sebagai sesuatu yang tabu oleh Gereja.

Akhirnya, ketika pemikir-pemikir bebas dan para ilmuwan Barat bisa mengalahkan kekuasaan Gereja, mereka membalas dendam dengan cara yang berlawanan dan berusaha mengurangi kekuatan agama. Mereka berupaya dengan segala cara yang memungkinkan untuk mengatasi kekuasaan Gereja dan mengurangi pengaruhnya sehingga kekuasaannya ditekan dan disudutkan ke tempat yang sesempit mungkin.
Karenanya, jika Anda ingin berdiskusi tentang agama dan sains dengan orang Barat, mereka akan merasa sangat heran. Mereka belum mengetahui Islam yang sebenarnya.

Mereka tidak mengetahui bahwa Islam memberikan status yang sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan orang-orang yang berilmu, menghargai mereka sebagai saksi-saksi, setelah para malaikat, akan fakta bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, sebagaimana Allah sendiri telah mengatakan kepada kita dalam Al-Quran:
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu) ...
(Quran 3:18)

Dan Allah, Yang Maha Mulia dan Maha Agung telah memberitahu kita:
Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Ilah (Yang Haq) melainkan Allah ...
(Quran 47:19)

Telah diketahui dari Al-Quran bahwa Adam as telah dianugerahi kelebihan dari para malaikat dengan keahliannya terhadap ilmu pengetahuan yang telah diberikan kepadanya oleh Allah. Cerita Al-Quran berlawanan dengan apa yang ada dalam Bible yang menurut kepercayaan Muslim telah diubah dari aslinya. Menurut Al-Quran, kenyataan bahwa Adam dianugerahi pengetahuan adalah suatu tanda kehormatan, dan bukan merupakan penyebab terusirnya Adam dari surga. Oleh karena itu, jika seseorang mendiskusikan Islam dan sains dengan pemikir-pemikir Barat, mereka cenderung mengharapkan dalih atau alasan yang sama dengan apa yang mereka ketahui dari kultur agama mereka sendiri [mayoritas Kristen, pent.]. Inilah sebabnya mengapa mereka sangat terkejut ketika ditunjukkan fakta-fakta dari Al-Quran dan Sunnah yang sangat jelas kepada mereka.

Diantara mereka yang terkejut adalah Dr. Joe Leigh Simpson, Ketua Departemen Kandungan dan Gineakologi, Profesor Mulekuler dan Genetika Manusia di Baylor College of Medicine, Houston. Ketika kami pertama kali bertemu dengan dia, Profesor Simpson bersikeras untuk membuktian kebenaran Al-Quran dan Sunnah. Akhirnya kami berhasil menghilangkan kecurigaan dia. Kami menunjukkan kepadanya teks yang menyatakan tentang perkembangan embrio. Kami membuktikan kepadanya bahwa Al-Quran menginformasikan kepada kita bahwa sifat bawaan keturunan (hereditery) dan kromosom (bagian sel yang membawa sifat keturunan) yang membuat individu baru terjadi hanya setelah terjadi penggabungan antara sperma (cairan kental yang keluar dari laki-laki pada saat persetubuhan) dan ovum (indung telur pada wanita). Sebagaimana kita ketahui, kromosom-kromosom ini membawa semua sifat-sifat yang diwarisi oleh individu baru, antara lain: warna mata, kulit, rambut, dan sebagainya.

Demikianlah, rincian detail sifat turunan manusia ditentukan oleh kromosom-kromosom yang dimilikinya. Kromosom-kromosom ini mulai dibentuk pada tahap awal nutfah dari perkembangan embrio. Dengan kata lain, ciri-ciri yang membedakan individu baru ditentukan pada tahap paling awal dari tahap nutfah. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung telah menyatakan fakta ini dalam Al-Quran:
Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya. Dari apakah Allah menciptakannya. Dari nutfah (setetes mani), Allah menciptakannya lalu menentukannya.
(Quran 80:17-19)

Selama 40 hari pertama dari masa kehamilan, seluruh anggota badan dan organ tubuh telah terbentuk dengan lengkap secara berurutan. Kita bisa melihat pada Gambar 2.1 bahwa organ-organ mulai dibentuk, disusun, dan janin kelihatan terbalik. Nabi Muhammad saw telah menginformasikan kepada kita dalam sebuah hadits:
Dalam setiap diri kalian, semua komponen-komponen pembentukan kalian dikumpulkan bersama dalam rahim ibumu selama 40 hari. (Hadits Sahih riwayat Muslim dan Bukhari)


Gambar 2.1.

Dalam hadits yang lain, Nabi Muhammad saw bersabda: Ketika nutfah (tetesan mani) telah lewat masa empat puluh dua malam, Allah mengirimkan seorang malaikat kepadanya, kemudian membentuknya, membuat telinga, mata, kulit, daging dan tulang-tulangnya. Kemudian berkata, 'Ya Tuhan, apakah dia laki-laki ataukah perempuan?' dan Tuhan kamu memutuskan apa yang dikehendaki-Nya. (Muslim).

Profesor Simpson mempelajari kedua hadits ini dengan sungguh-sungguh, menyatakan bahwa pada awal 40 hari terlihat sebuah perbedaan yang jelas dalam tahap embriogenesis. Dia sangat terkesan dengan ketepatan dan keakuratan hadits-hadits tersebut. Kemudian pada salah satu dari konferensi yang dihadirinya, dia memberikan pendapat sebagai berikut: Kedua hadits yang telah disebutkan itu bisa memberi kita tabel waktu yang terperinci untuk tahap utama dalam perkembangan embrio sebelum 40 hari. Sekali lagi, telah dinyatakan berulang-ulang oleh pembicara-pembicara lain pagi ini bahwa hadits-hadits ini tidak mungkin diperoleh atas dasar pengetahuan ilmiah yang tersedia pada saat hadits ini dicatat.

Profesor Simpson mengatakan bahwa agama bisa berhasil membimbing kepada jalan yang benar untuk memperoleh pengetahuan. Barat, sebagaimana telah kita katakan sebelumnya, menolak fakta ini. Inilah seorang ilmuwan Amerika yang mengatakan bahwa agama, sebut saja: Islam, berhasil meraih predikat ini dengan gemilang. Dengan analogi, jika Anda pergi ke sebuah pabrik dan mempunyai panduan operasi (operation manual) pabrik tersebut, maka Anda akan bisa dengan mudah memahami ragam operasi yang terjadi pada pabrik tersebut, terima kasih untuk panduan yang dibuat oleh pendesain dan pembangun pabrik. Jika Anda tidak memiliki buku panduan tersebut, maka sangat mungkin Anda akan mengalami banyak kesulitan dalam memahami berbagai macam proses yang terjadi di sana.

Profesor Simpson mengatakan: Menurut saya, bukan hanya merupakan suatu kenyataan bahwa tidak ada perbedaan antara teori genetika dan agama, bahkan, pada kenyataannya, agama bisa membimbing sains dengan menambahkan wahyu kepada beberapa pendekatan ilmiah secara tradisional. Bahwa ada pernyataan-pernyataan dalam Al-Quran yang dapat ditunjukkan dengan tepat oleh pengetahuan ilmiah, yang mendukung pernyataan bahwa pengetahuan dalam Al-Quran diturunkan oleh Allah.

Hal ini adalah sesuatu yang benar. Tentu saja, Muslim bisa menjadi pelopor untuk menemukan pengetahuan baru dan mereka bisa menyesuaikan pengetahuan yang diperoleh menuju ke tempat yang semestinya. Lebih jauh lagi, Muslim mengetahui bagaimana menggunakan pengetahuan sebagai bukti akan keberadaan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung, dan untuk menegaskan tentang kebenaran Kerasulan Muhammad saw.

Allah berfirman dalam Al-Quran:
'Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?'
(Quran 41:53)

Setelah menyadari dengan melihat contoh-contoh keajaiban ilmiah yang ada dalam Al-Quran dan setelah mengetahui komentar-komentar yang berkaitan dengannya dari para ilmuwan yang obyektif, mari kita tanyakan diri kita sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Apakah hal ini hanyalah suatu kebetulan belaka bahwa semua temuan mutakhir yang dihimpun dari berbagai sumber ini ternyata telah disebutkan dalam Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu?
b. Dapatkah Al-Quran ini dibuat oleh Muhammad saw atau oleh manusia lain?
Satu-satunya jawaban yang mungkin untuk pertanyaan-pertanyaan ini adalah 'Al-Quran ini pastilah firman Allah yang diturunkan-Nya'. Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Utusan-Nya, Nabi Muhammad saw melalui Malaikat Jibril. Al-Quran dihafalkan oleh Muhammad saw yang kemudian didiktekan kepada sahabat-sahabatnya. Kemudian, mereka menghafalkannya juga, menuliskannya kembali dan selalu memeriksa ulang bacaannya bersama Nabi Muhammad saw.

Lebih jauh lagi, Nabi Muhammad saw selalu memeriksa ulang Al-Quran dengan Malaikat Jibril sekali setiap Bulan Ramadhan dan dilakukan dua kali pada akhir tahun kenabiannya pada kalendar Islam yang sama. Semenjak Al-Quran diturunkan sampai sekarang, masih banyak jumlah Muslim yang selalu menghafalkan keseluruhan isi Al-Quran, huruf demi huruf. Beberapa diantara mereka bahkan telah hafal Al-Quran pada umur 10 tahun! Sehingga tidak mengherankan ketika kita menyatakan bahwa tidak satu huruf pun dari Al-Quran ini telah diubah selama berabad-abad lamanya hingga sekarang.
Al-Quran, yang diturunkan 14 abad yang lalu menyatakan fakta-fakta yang hanya bisa ditemukan dan dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuwan baru-baru ini saja. Hal ini membuktikan bahwa Al-Quran adalah firman Allah yang asli, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan dengan demikian juga membuktikan bahwa Muhammad saw sesungguhnya adalah seorang Utusan dan Nabi yang dikirim oleh Allah. Adalah di luar jangkauan akal bahwa seorang manusia biasa seribu empat ratus tahun yang lalu bisa mengetahui fakta-fakta yang baru bisa ditemukan dan dibuktikan dengan peralatan-peralatan yang maju dan metoda-metoda yang rumit dan canggih seperti saat ini.

bersambung...

Sebagai orang beriman, masihkah perlu dipertanyakan lagi? Mari tanyakan kepada hati nurani kita masing-masing. Adakah keraguan di dalamnya?

.