Assalamu'alaikum.... Selamat datang...

Selasa, 28 Februari 2012

Bakso Lele Rendah Kolesterol



Mahasiswa Politeknik Negeri Lampung baru-baru ini menciptakan bakso lele rendah kolesterol. Produk ini hasil penelitian Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) yang didanai Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Tim PKMK yang terdiri dari Ferdian, Nilafia Nilotika, Siti Aprilia dan Azul Zumajah.

Ferdian mengatakan, timnya mengajukan proposal ke Dikti untuk bidang PKMK dengan materi pemanfaatan ikan lele menjadi bakso sehat dengan penambahan labu siam. Setelah bersaing dengan ratusan proposal dari berbagai perguruan tinggi, proposal mereka lolos dan mendapatkan Rp. 6 juta untuk meneliti dan mempromosikan produk.

Menurut Ferdian, ikan merupakan sumber protein hewani yang sumber dayanya melimpah di Lampung ini, termasuk ikan lele. Namun, selama ini yang banyak diolah hanya lele berukuran kecil dan sedang menjadi pecel lele. Sedangkan lele jumbo yang berukuran cukup besar tidak diolah dengan optimal. Padahal, dari nilai gizi, lele mengandung 10% protein hewani yang sangat baik untuk ibu hamil dan anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Untuk itu, lele jumbo diolah menjadi bakso agar disenangi oleh masyarakat.

” Bakso sudah menjadi makanan favorit di masyarakat kita. Cuma, kalau makan bakso daging sapi secara berlebihan, bisa berbahaya untuk kesehatan karena kolesterolnya tinggi,” kata Ferdian.

Berbeda dengan bakso lele yang rendah kolesterol dan diolah dengan rempah alami. Campuran labu siam untuk menghilangkan bau amis dan bau lumpur pada lele juga berfungsi sebagai obat panas dalam, diabetes, dan memperlancar proses pencernaan. Bakso lele dikemas dengan plastik pasteurisasi dan dibungkus dalam kondisi vakum. Karena itu walaupun tanpa bahan pengawet, bakso ini tahan selama dua minggu bila disimpan dalam lemari pendingin. Pada suhu ruang, awet selama dua hari.

Menurut ferdian, proses pembuatan bakso lele ini cukup mudah. pertama-tama, ikan lele dibersihkan kemudian dipisahkan antara daging dan tulangnya. Labu siam dikupas dan di cuci bersih dihaluskan. Siapkan bumbu bawang merah, bawang putih, lada, jahe, dan garam. Campur lele dan bumbu serta haluskan dengan menggunakan penggiling daging atau blender. Sedikit demi sedikit tambahkan labu siam dan tepung tapioka. Selama pengeringan tambahkan batu es sedikit demi sedikit sebanyak 7%. Penambahan es batu ini untuk mempertahankan kadar protein lele tetap tinggi. Selanjutnya cetak dengan menggunakan alat pencetak bakso atau secara manual. Kemudian masukkan dalam air panas, bakso yang matang akan terapung ke permukaan. “Bakso lele ini sudah kami pomosikan ke mahasiswa dan masyarakat umum pada minggu lalu, ternyata masyarakat cukup senang dengan bakso lele ini,” kata Dia.



Sumber :

http://www.ciputraentrepreneurship.com/produk/inovatif/2789-bakso-lele-yang-redah-kolesterol.html

Senin, 27 Februari 2012

Surat dari Anak yang DIABORSI

Assalamualaykum warahmatullahi wabarokatuh

Teruntuk bundaku tersayang

dear bunda
bagaimana kabar bunda hari ini?
semoga bunda baik2 saja
nanda juga disini baik2 saja bunda

Allah sayang banget deh sama nanda
Allah juga yg menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda
sbg bukti sayang nanda sama bunda

bunda,
ingin sekali nanda menyapa perempuan yg telah merelakan rahimnya
untuk nanda diami walau hanya sesaat

bunda,
sebenarnya nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda
ruang yg kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia
tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda,
jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda

walaupun dulu waktu bunda meluruhkan nanda
sakit banget bunda,
badan nanda seperti tercabik-cabik
dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikkan

apalagi hati nanda ,
nyeri seperti merasa aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.

tapi nanda tidak kecewa kok bunda....
karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah, bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurgaNya.

Bunda,
nanda mau cerita,
dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah,
mengapa bunda meluruhkan nanda saat wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini?

apa bunda tidak sayang sama nanda?
Bunda tidak ingin mencium nanda?
atau jangan2 karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan?

Lalu Allah bilang,"Bunda kamu malu, sayang..."

Kenapa bunda malu?

Karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram..

Anak haram itu apa ya Allah?

Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah.

Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah,
"Ya Allah, bukankah setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu kecuali nabi Adam dan Isa?

Allah yang Maha tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allah ridhoi.

nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.

Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda. Tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih?

Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah?

kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda?

hehe,.. maaf ya bunda, nanda bawel banget..
nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu.

oh ya bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka.

tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga.

disitu banyak orang yang dibakar pake api lho bunda,
minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya,
yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda.

lagi ngeri-ngerinya, tiba2 malaikat bilang sama nanda, "Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak disitulah tempatnya. Di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya."

Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ..

Nanda sayang bunda,.. nanda kangen dan ingin bertemu bunda.

Nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga..
Nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang2 itu...

Lalu dengan lembut malaikat berkata, "Nak, kata Allah, kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka.

sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut. Ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu."

Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah itu baik banget bunda...

Allah akan memaafkan semua kesalahan mahlukNya asal mereka mau bertaubat nasuha.
Bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng disini. Nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh...

Nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas banget, Bunda...

Antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul di situ...

Tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, walaupun rame, kalo bunda dan ayah benar2 bertaubat dan jadi orang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.

Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya...
Biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua,
nanda juga mohon banget sama bunda.. jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda,

Biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu.

Tolong ya bunda, kasih adik2 kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.

Sudah dulu ya bunda ,nanda mau main2 dulu di syurga.
Nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda disini.
Nanda sayang banget sama bunda.
Muach!

====
Tulisan ini didapat dari seorang teman di group FB: Millenial Learning Center. Bersumber dari:
SURAT DARI BAYI YANG DI ABORSI
http://www.youtube.com/watch?feature=endscreen&NR=1&v=3qefub3zKgM

http://www.youtube.com/watch?NR=1&v=HBMPMiw0HFQ

http://www.youtube.com/watch?NR=1&v=BK93aEfRp6c

teen abortion
http://www.youtube.com/watch?v=qzhz9DxhoUM


Aborsi, semakin hari kian marak dilakukan pasangan muda-mudi tak bertanggung jawab. Miris, rasanya. Apalagi anak-anak mulai beranjak remaja, mulai mengenal suka-sukaan, mulai menyukai bacaan dan tontonan berbau 'cinta'. Ya Allah.... lindungilah anak-anak kami dari perbuatan yang Engkau benci. Berilah mereka petunjuk, agar senantiasa berada di jalan-Mu, ya Rabb. Amin... Ya Rabbal 'alamin....

Kamis, 16 Februari 2012

The Most Wanted Teacher for A Better Indonesia




Pak Guru sang Pemimpin Desa


Sudah sejak lama niat itu dipendam dalam-dalam, namun akhirnya niat itu mengkristal menjadi tekad membara yang bagai gelombang tsunami siap menggulung siapa saja yang berdiri pongah menghalangi jalannya. Tekad kuat itu adalah keyakinan untuk merevolusi pendidikan di negerinya yang carut marut tidak keruan. Revolusi yang dimaksud bukanlah melawan pemerintah, namun merancang pendidikan sendiri bersama komunitas desa dan menunjukkan pada Indonesia bahwa itulah pendidikan yang sejatinya baik dan benar bagi bangsa Indonesia.

Keyakinan bahwa pendidikan adalah solusi bagi kebangkitan bangsanya, dan tiada lagi sesudah itu, benar-benar terpatri kuat dalam benaknya. Semangat dan keyakinan berpadu, membuncah-buncah dalam benak dan hati.

Sanwani, begitu nama pemuda kelahiran betawi asli, sarjana Fisika dari PTN yang konon hebat di Pulau Jawa, sang pemilik tekad itu. Walau dia sarjana Fisika, kecintaannya pada dunia pendidikan dan kepedulian kepada anak-anak generasi masa depan bangsa, benar-benar mendarah daging.

Sanwani adalah anak pertama dari 13 bersaudara. Waktu kecil dia suka bermain sekolah-sekolahan, biasanya adik-adiknya beserta teman-teman adiknya menjadi kelinci percobaan sebagai muridnya. Tentu saja Sanwanilah gurunya sekaligus pembuat rapotnya. Orang tuanya yang asli Betawi, memberinya tanggung jawab mengangon kambing sekaligus mengarit (menyabit) rumput untuk pakannya.

Ketika agak besar, dia sering dipercaya menggantikan ustadz Somad atau Wan Rosyid, guru ngaji di kampungnya di bilangan Palmerah, untuk mengajarkan pelajaran agama di langgar. Kecintaannya pada dunia pendidikan begitu mendalam, namun sayangnya kedua orang tuanya tidak mengizinkannya masuk Institute Keguruan setamat SMA, jadilah Sanwani masuk Fakultas MIPA di sebuah PTN.

Kesadaran kritisnya semakin tumbuh sumbur selama masa perkuliahan, namun kesadaran itu tidak didapat dari ruang-ruang belajar di kampus, tetapi didapat dari kegemarannya mendalami sejarah dan keterlibatannya dalam berbagai aktifitas gerakan mahasiswa di kampus. Pendapat bahwa Pendidikan sebagai salah satu dimensi peradaban untuk melahirkan peran-peran peradaban, semakin menambah keyakinannya. Sebagaimana gerakan anti penindasan seperti Ikhwan di Mesir, Santini Ketan di India, Taman Siswa dan Muhammadiyah di Indonesia dstnya, semuanya berporos pada pendidikan, begitulah sejarah berbicara.

Dari mana memulainya? Sanwani menyadari kenyataan bahwa kampung-kampung Betawi yang dulu indah hijau dan warganya yang ramah kepada setiap pendatang, kini semakin tergusur tanpa ampun. Kekeluargaan tercerai berai, kemiskinan merayapi banyak sanak keluarganya karena budaya berkebun orang-orang Betawi tergusur pembangunan kota Jakarta yang sama sekali tidak hijau dan tidak ramah, Kota Jakarta kini tidak menginginkan tukang kebun buah dan tukang bunga tradisional, semua sudah diambil alih para produsen kakap atau importir. Dari sini Sanwani menyadari bahwa kedaulatan dan kemandirian bangsa tidak bisa tidak harus dimulai dari Kampung dan Desa!

Tekadnya sudah kuat, kepahitan dan ketersingkiran warga kampung-kampung Betawi akibat urbanisasi tidak boleh terulang. Dia harus berbuat sesuatu dan bukan dimulai dari kampung kelahirannya yang sudah kehilangan kearifan lokal bahkan pudar komunitasnya, namun dimulai dari desa sekitar Jakarta. Pendidikan adalah pilihan perjuangannya, dan desa adalah medan perjuangannya karena itulah keyakinannya.

Lalu bersama keluarganya, seorang istri dan dua orang anaknya yang masih kecil, dia memutuskan untuk hijrah ke salah satu kecamatan di Karawang. Dibelinya sebidang Lahan dengan beberapa petak lahan kebun dan sawah, dari uang pesangon di perusahaan tempatnya bekerja di Jakarta. Sanwani mulai menjalani kehidupannya di desa sambil sedikit berkebun dan beternak.

Awalnya dibuatlah taman bacaan di rumahnya, anak-anak desa boleh membaca sepuasnya secara gratis. Sesekali anak-anak diajarkan teknologi sederhana, seperti membuat kompor matahari, pembangkit listrik mini tenaga angin atau air dan sebagainya. Latar belakang pendidikan Fisika sedikit banyak membantunya, walaupun kebanyakan rancangannya adalah modifikasi dari Internet. Jaringan di Sosial Media pendidikan di internet juga banyak membantu melahirkan idea-idea yang bermanfaat.

Selain itu Sanwani juga pandai membangun "local network" dengan mengambil hati para Ustadz di kampung itu, sehingga lambat laun dipercaya pula mengelola majlis taklim Ibu-ibu dan sesekali Bapak-bapak. Kesempatan ini dipergunakan Sanwani untuk memberi penyadaran mengenai apa sesungguhnya tujuan pendidikan.

"Bapak Ibu sekalian yang dimuliakan Allah, pendidikan sejatinya adalah memberikan manfaat bagi masyarakatnya, bukan sekedar menumpuk pengetahuan yang tidak terkait dengan permasalahan sosial dan lingkungan", begitu pesan-pesan Sanwani yang senantiasa disampaikan.

Taman Bacaan Sanwani kini berkembang menjadi Pusat Kegiatan Belajar Warga. Diskusi-diskusi permasalahan warga dari urusan pengasuhan anak sampai hama wereng kini menjadi agenda menarik baik di Masjid tempat SanWani menjadi ustadz "serep" (cadangan) maupun di Pusat Kegiatan Belajar Warga yang dikelola Sanwani dan istri.

Dibuatlah kelompok-kelompok kajian untuk mencari solusi. Sanwani dan istri, melakukan pelatihan perkebunan dan pertanian Organik dan bahkan pelatihan manajemen, kadang-kadang mengundang teman-teman ahli pertanian sesama alumni di almamaternya dulu untuk bersedekah ilmu.

Warga secara gotong royong membangun pusat-pusat belajar ini dengan menggunakan bahan baku bambu yang kebetulan mudah dan banyak ditemui di desa itu. Tradisi belajar menjadi terbangun karena kegairahan warga yang dipicu bahwa apa yang mereka pelajari dan praktekkan benar-benar menjadi solusi nyata bagi permasalah di desa itu.

Sarwani menerapkan Multi Age Class dalam pembelajaran. Jadi secara level kelas, warga yang belajar hanya dikelompokkan menjadi Kelas Dasar (usia 7-10 tahun), Kelas Pra-Baligh (usia 11-14 tahun) dan kelas Dewasa (usia di atas 14 tahun). Sarwani menerapkan CBL-Context based Learning untuk Kelas Dasar dengan media belajar menggunakan Talular (Teaching and Learning using Local Resources), yaitu menggunakan sumberdaya yang banyak terdapat di desa itu secara mudah dan murah.

Sementara metode Project based Learning digunakan untuk kelas di atasnya. Belajarnya bukan di ruang2 kelas saja, namun justru lebih banyak praktek langsung di Kebun atau di Sawah bersama petani dan pekebun teladan, itu semua dalam rancangan proyek bersama.

Selain itu dalam satu team proyek, anggota team di tempatkan sesuai talentanya, misalnya yang berbakat pemimpin akan dijadikan manajer proyek, yang berbakat teknik akan ditempatkan pada pengembangan teknologi. yang berbakat marketing akan ditempatkan sebagai marketer, yang berbakat design akan ditempatkan untuk merancang kemasan dstnya. Selama proses proyek, karakter dan akhlak dapat dibangun dan ditumbuhkan tanpa harus dikurikulumkan.

Dalam model demikian tidak perlu UN, yang diperlukan adalah pengakuan masyarakat di akhir Project bahwa siswa yang terlibat proyek sudah terbukti dan dianggap mampu membangun desanya. Tujuan pendidikan seperti ini adalah melahirkan pemuda yang mampu membangun desanya sesuai talentanya, selebihnya silahkan siswa belajar lebih lanjut. Yang penting adalah "kutahu yang kumau" untuk membangun desanya.

Sekolah-sekolah yang ada di kecamatan itu banyak meniru model pembelajaran Sarwani. Para Guru justru semakin bergairah mengajar dan kepala sekolah semakin memiliki pijakan, mengapa dia harus menjadi kepala sekolah, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memajukan desanya, bukan sekedar menunggu tunjangan sertifikasi.

Sedikit demi sedikit permasalahan warga teratasi dengan Kegiatan Belajar Bersama (pendidikan) sebagai sentranya. Masalah kekurangan energy di desa itu telah teratasi dengan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Hydro, bahkan kelebihan listriknya bisa dijual ke desa sebelah. Masalah pembagian sumberdaya air telah teratasi dengan irigasi yang baik. Masalah lahan kritis telah diatasi dengan menanam pohon keras produktif yang bisa menghasilkan profit 15 Milyar per 10 Hektar dalam waktu 10 Tahun. Masalah kenakalan remaja, pengangguran dan ketidakharmonisan rumah tangga karena masalah ekonomi bisa direduksi secara signifikan. Sarwani pun bersama warga membangun koperasi bersama sekolah dan warga serta memasarkan hasil pertanian dan perkebunannya untuk desa sekitarnya dan sebagian lagi dijual ke kota.

Sekali lagi, Sanwani tidak sendiri, dia menggunakan jaringan sosial di dunia maya untuk mendapatkan pengetahuan, pencerahan dan dukungan dari berbagai komunitas terkait termasuk market.

Sarwani membuktikan bahwa pendidikan tidak harus serumit dan sepelik serta semahal yang dirancang pemerintah yang setengah hati melakukan desentralisasi. Pendidikan cukup mengkontekskan proses dan outputnya kepada realitas sosial, lingkungan dan ekonomi warga lalu menyerahkan prosesnya kepada komunitas warga.

Sanwani tidak pernah habis fikir mengapa anggaran 20% dari 1200T rupiah untuk pendidikan itu tidak pernah berhasil memperbaiki pendidikan bangsa ini. Sarwani tidak peduli dengan segala anggaran negara itu dan yang ingin ditularinya ke masyarakat adalah bahwa semestinya pendidikan dirancang sebagai sentra untuk memandirikan desa atau kampung, karena itu pendidikan harus berbasis keunggulan lokal dan berbasis komunitas warga desa.

Kini model pembelajaran Sarwani bisa ditiru di desa-desa di seluruh Indonesia, karena teman-teman Sarwani membuatkan portal pendidikan di internet yang memuat semua pengalaman Sarwani membangun desanya sehingga mudah dan murah untuk dipraktekan dan disesuaikan dengan kondisi desa di Indonesia. Sarwani memohon kepada Allah swt agar para Guru menjadi Guru yang mampu melahirkan siswa yang membangun desanya bukan sekedar hafalan-hafalan kosong yang tidak diterima langit dan ditolak bumi.

(Kisah Imajinatif)
Ditulis oleh Pak Harry Santosa, seorang praktisi dan pemikir dunia pendidikan yang mengelola Group Millenial Learning Center di Facebook.

Imajinasi yang luar biasa, penggambaran cita-cita luhur yang so inspiring. Selamat berkarya, Pak Harry.... Kami mendukungmu slalu... Bravo pendidikan Indonesia!

Btw, sakjane, namanya Sarwani atau Sanwani, to, Pak? hehehe......

Minggu, 12 Februari 2012

Pakar Otak Nyatakan Televisi dan Game Merusak Anak

Pagi tadi jam 10.00-12.00 diselenggarakan kajian Triwulanan Oleh Remaja Islam Masjid Al Jihad (Risalah) Kranggan Permai Jatisampurna, dengan pembicara Dr. Gunawan Bambang Dwiyanto. Beruntung banget bisa ikut menyimak kajian langsung dari beliau. Banyak hal yang saya dapatkan terkait pengetahuan tentang otak manusia dan kinerjanya. Karena alat rekam saya hanya berupa pulpen dan buku, rasanya terlalu sedikit yang bisa saya catat dari materi yang beliau sampaikan.

Sepulang dari kajian, saya sempatkan untuk melacak jejak beliau di internet. Dan alhamdulillah.... saya dapati artikel berikut dari http://www.korankaltim.co.id/read/news/2011/9041/kontak.html yang sebelas duabelas dengan apa yang beliau paparkan di kajian tadi. Buat para orangtua, termasuk saya juga harus bekerja keras untuk hal ini, ini warning kelas Awas! yang harus mendapat perhatian ekstra jika anak-anak kita ingin selamat dari gangguan otak yang sedang menggejala di era IT saat ini. Be ware, Mom, Dad....

Pakar Otak Nyatakan Televisi dan Game Merusak Anak



80 Persen Anak Indonesia Berfikiran Negatif

KEPALA Sub Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Intelegensia Anak Pusat Intelegensia Kesehatan (PIK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yakni DR Gunawan Bambang Dwiyanto pada Minggu lalu memberi kuliah umum pada Latihan Kader Amanat Dasar (LKAD) digelar DPW PAN Kaltim. Kuliah umum dihadiri sejumlah dosen ini dinilai penting karena pakar otak yang telah diakui dunia international ini melontarkan pernyataan mengejutkan bahwa 80 persen anak Indonesia berpikiran negatif. Sebab selain kekurangan gizi juga orang tua salah dalam mendidik anak. Sehingga 80 persen orang Indonesia otak depannya belum berkembang.

“Karena orang Indonesia otak depannya kurang berkembang sehingga sering emosional, gam-pang marah dan omongannya sela-lu miskin dan bodoh. Kondisi ini sudah diketahui bangsa lain. Indo-nesia sengaja mentalnya dirusak oleh bangsa lain,” jelas Gunawan yang pernah menggugurkan tujuh calon hakim agung RI ini.


Ditegaskan pula di Jepang anak usia 0-5 tahun tak boleh menonton televisi dengan mengeluarkan aturan pelarangannya. Sebab berdasarkan hasil penelitian anak pada usia perkembangan 0-5 tahun itu jika nonton televisi dan bermain game atau play station akan meru-sak otak anak termasuk berkun-jung ke mal. “Bermain game atau play station merusak anak. Karena akan membuat anak berpikir menang dan kalah. Silakan teliti sendiri jika anak kalah bermain ia selalu marah dan kerap berantem dengan orang lain,” jelasnya.

Jika anak kerap dibawa ke mal membuatnya sering menggunakan otak belakang untuk melihat sesuatu. Sehingga otak kiri dan kanan tak bisa berkembang. Dije-laskan pula perkembangan otak kiri dan kanan perlu dilakukan dengan sering melakukan gerakan motorik. Karena otak kiri mengatur cara berpikir logis, kemampuan kognitif dan menganalisis yang memung-kinkan seseorang mempelajari bahasa dan matematika. “Otak kiri terkait dengan logika, pemikiran, nyata, berhitung, bahasa, menulis, ilmiah, simbolik, abstrak, merinci, berurutan, memperhitungkan waktu dan detail. Sedangkan otak kanan menghasilkan pikiran kreatif dan artistik seperti emosi, musik dan intuisi, holistik, analogik, kon-struksi, prosodi, lagu, bahasa, mengenali gambar, menggambar, fantasi, acak, tak memperhitung-kan waktu, menggunakan perasaan, konkret dan seni,” bebernya.

Menurutnya jika ada seseorang kerjanya selalu memfitnah, bergunjing dan berfikiran negatif maka orang yang mempunyai sifat seperti ini otaknya bisa rusak. Dari hasil penelitian dilakukannya sela-ma empat tahun terakhir ternyata 80 persen orang Indonesia selalu berpikir negatif. Karena 80 persen otak kiri dan kanannya tak berkembang kecuali otak belakang. Itu sebabnya Gunawan mengusulkan agar Pemkot Samarinda atau Pemprov Kaltim membangun area layak anak.

Ia juga mengembangkan konsep brain yakni ilmu mengajarkan tentang pikiran manusia dan bagaimana memberdayakannya. Dengan brain maka pikiran sadar dan bawah sadar, otak kiri dan kanan serta hati, niat seseoarng bisa memunculkan kekuatan raga, alam dan Ilahi. Beberapa penjabarannya seperti menolak informasi negatif secara otomatis, super-brain memory, menyembuhkan diri sendiri, membaca secara kilat, meraih mimpi efek dari kekuatan pikiran (tak selalu magic atau kekuatan alam). “Negara maju sudah memakai konsep ini. Negara yang hebat itu memiliki brain yang baik, punya kapasitas dan kepribadian baik, memiliki keahlian, bangsa yang memiliki konsep mengenal diri yang baik dan bangsa mempunya cara berfikir yang baik,” jelasnya.

Gunawan yang mewakili Indonesia di forum pertemuan dunia pakar otak, pakar jiwa, reproduksi anak dan kebidanan, ahli pendidikan serta budaya lintas bangsa ini menjelaskan Indonesia memiliki konsep manusia unggul dimulai sejak anak dalam kandungan umur 5 bulan. Setelah lahir akan distimulasi pada masa golden age period yakni umur 2-5 tahun. Kalau itu tak ditangani maka bangsa Indonesia akan sulit berkembang. Menurutnya kalau otak baru dirangsang setelah umur 5 tahun itu sudah terlambat. “Nanti yang muncul kita akan banyak mengekspor tenaga-tenaga kerja seperti TKW. Kita ini bukannya mengekspor manager atau leader tapi kita mengekspor pembantu rumah tangga dan budak ke luar negeri,” ucapnya.

Menurut Gunawan faktor nutrisi merupakan salah satu hambatan utama dalam perkembangan otak depan anak terutama di daerah tertinggal. Bagian otak tersebut merupakan pusat berpikir jika tak berkembang maka kemampuan belajar anak tak akan maksimal.
Adiksi atau kecanduan pornografi juga besar pengaruhnya. Sebab kondisi tersebut akan membuat otak tengah lebih aktif dibanding otak lainnya. Aktivitas otak tengah menghadirkan rasa senang jika berlebihan maka akan menghambat bagian lain termasuk otak depan. Dampaknya anak yang kecanduan pornografi dan kurang nutrisi cenderung terhambat kecerdasan intelektual maupun emosionalnya. Selain jadi malas belajar anak-anak itu cenderung akan tumbuh menjadi lebih agresif dan kurang berpikir positif. “Penelitian yang pernah kami lakukan pada 3 ribu anak Indonesia usia SD hingga SMP menunjukkan 80 persen berpotensi berpikir negatif saat dewasa nanti,” ujar Gunawan. (suarno)

Nah lo.... PR buat kita semua para orangtua, ya....

Cara Mengolah Brokoli



Lagi browsing-browsing, dapet artikel bagus, nih. Berhubung Nadifa suka banget makan brokoli, jadi tak ada salahnya jika ilmu berikut diabadiin di sini. Hal ini sangat bermanfaat buat kami, bagaimana dengan Anda? Selamat membaca!

VIVAnews - Brokoli memiliki kandungan phytochemical yang bermanfaat memerangi kanker. Agar dapat mengambil manfaatnya secara maksimal, perhatikan cara mengolahnya.

Berdasar penelitian University of Illinois, cara memasak brokoli memengaruhi efektivitasnya dalam mengobati kanker. Seperti dikutip dari laman Genius Beauty, pengolahan yang salah akan menihilkan manfaatnya,

Selama ini, banyak orang sadar bahwa konsumsi brokoli baik untuk kesehatan. Tapi, tidak semua tahu bahwa memasak brokoli tak boleh lebih dari 3-5 menit.

Dalam sejumlah penelitian, brokoli terbukti bermanfaat mencegah terjadinya kanker kolon, kanker prostat, kanker paru dan kanker perut.

Penelitian Johns Hopkins University bahkan menemukan bahwa senyawa yang terkandung dalam brokoli tidak hanya bisa mencegah timbulnya sel kanker, tetapi juga menghambat perkembangan sel tumor hingga 60 persen.

Brokoli yang memiliki nama latin Brassica oleracea ini adalah bunga dari tanaman sayur sejenis kubis-kubisan. Sayuran ini kaya nutrisi yang baik untuk kesehatan.

Selain kaya vitamin C dan kalsium, brokoli juga mengandung zat antioksidan dan beta karoten tinggi yang bermanfaat membuang racun dalam tubuh. Sementara kandungan seratnya bermanfaat mencegah konstipasi atau sembelit dan ganguan pencernaan lainnya.

Ada banyak cara untuk mengolah brokoli menjadi makanan lezat, berikut di antaranya:

Jadikan campuran saus pasta
Cuci bersih brokoli, kukus hingga lunak dan buatlah pure. Kemudian, campur pure brokoli dengan bahan-bahan saus pasta. Antara lain bawang putih, bawang bombay, tomat, dan saus sambal. Olahan brokoli saus pasta cocok bagi Anda tidak terlalu suka brokoli.

Rebus
Ada resep kuno romawi tentang bagaimana mengolah brokoli. Caranya adalah dengan merebus brokoli sekitar 3 menit. Kemudian potong-potong dan campur dengan minyak zaitun, ketumbar, jintan dan irisan bawang merah.
VIVAnews

Note
Kalau pengalaman kami, brokoli rebus cukup yummy dengan olesan saus mayonaise. Juga tak kalah sedap dibuat brokoli saus tiram. Adila, Faqih, nadifa, dan bahkan abahnya pun lahap banget..... Sayangnya, saking keenakan, Mas nabil yang kelamaan main bola sampe gak kebagian, dech. Maaf, ya, Nak.... Ummi ganti Tuna Goreng tepung, dan ternyata pada kalap lagi maemnya. Senengnya..... melihat masakan laris manis tak bersisa...

Selasa, 07 Februari 2012

Waspadai Masuk Angin Duduk



Kompas.com Biasanya setelah beraktifitas orang merasa lelah, badan terasa pegal-pegal, meriang disertai sakit kepala. Sering dikatakan lagi nggak enak badan atau menggunakan istilah “masuk angin”, Untuk menyembuhkan masuk angin atau kurang enak badan ini,ke banyakan memilih jalan peyembuhan dengan kerokan. Sebenarnya apa to masuk angin itu? Dan kenapa orang yang sedang masuk angin setelah kerokan menjadi lebih baik? Masuk angin adalah gejala flu yang seringkali dialami oleh seseorang, apalagi pada pergantian musim (musim pancaroba).

Masuk angin dianggap sebagai penyakit ringan dan sakit yang biasa. Yang sering dilakukan antara lain dengan kerokan, pijat, minum obat flu, atau minum jamu. Bahkan, banyak orang sangat percaya pada khasiat kerokan sampai baru akan merasa sembuh jika telah dikerok. Konon, warna merah yang timbul pada kulit yang dikeroki adalah pertanda kalau Anda memang masuk angin. Makin merah warnanya pertanda makin banyak pula angin yang berdiam di tubuh kita. Padahal, itu pertanda bahwa pembuluh darah halus (kapiler) di permukaan kulit pecah sampai terlihat sebagai jejak merah di tempat yang dikerok.

Dengan kerokan ini banyak orang yang masuk angin merasa lebih baik. Sebab dengan kerokan dan pijat, otot menjadi lemas dan pembuluh darah halus di dalamnya melebar sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi yang tersedia untuk jaringan otot. Selain itu, toksin yang menyebabkan pegal dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan.

Yang perlu diwaspadai adalah rasa masuk angin yang disertai keringat besar, disertai rasa nyeri atau rasa berat di dada yang biasa disebut sebagai angin duduk. Angin duduk ternyata tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan sindrom serangan jantung koroner akut. Bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu kurang lebih 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama.

Jadi jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung.

.