Assalamu'alaikum.... Selamat datang...

Minggu, 02 November 2008

mengingat celoteh adila

Ini terjadi sekitar satu setengah tahun yang lalu, pada waktu dalam perjalanan dari rumah kontrakan Cipinang menuju ke rumah Mbah Har di Pondok Kelapa. Waktu itu Adila baru berusia sekitar 3 tahun. Jalan di depan Universitas Dharma Persada kala itu masih banyak yang rusak di sana-sini. Dengan lebar jalan yang tidak begitu leluasa untuk dua jalur, membuat jalan ini sering banget macet. Nah, pada waktu itu, lagi asyik-asyiknya ngobrol, karena kami berada persis di belakang angkot yang suka berhenti sesukanya jalan juga sesukanya, tiba-tiba saja tuh angkot ambil jalur kanan langsung ke kiri lagi. Rupanya dia menghindari lubang di jalan yang cukup aduhai gedenya. Karena kurang siap, akhirnya kami nikmati saja lubang itu dengan terguncang-guncang disertai sedikit keluhan sang sopir, yaitu abahnya, “Aduh, ini jalan kapan dibetulinnya, ya. Jarak deket tapi serasa panjang jadinya kalo begini keadaannya.”
Mendengar komentar abahnya, si kecil Adila yang emang suka wek-wek-wek langsung , deh, merespon, “Jalannya rusak, ya, Bah? Ya udah, nggak papa. Besok kita beli lagi aja jalan yang baru. Ya, Bah….”
Kontan aja kami bertiga (Abahnya, aku, dan Nabil kakaknya Adila) terkekeh-kekeh mendengar komentar polosnya. Ya, dia bilang begitu karena kalo mainannya ada yang rusak, suka kami hibur dengan hal serupa. Emang, namanya anak ya cuma copy paste…..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

makasih dah mampir ke blog saya. Saya masih ingat dong. Maaf ya atas kesalahan di masa lalu yang belum begitu dewasa dalam bersikap dan berbuat. Salam juga untuk suami dan 4 anakmu yang lucu-lucu.

.