Kopdar dan Bedah Buku FBE
Jogja Home Education based on Akhlak and Talents (HEbAT) Community
14 Februari 2016
Pemateri: Bpk. Harry Santosa
📝 Apa itu Home Education?
Bicara pendidikan, menurut Dr, Malik Badri, sebetulnya penjenjangan SD, SMP, SMA, dst tidak dibenarkan secara ilmiah.
Dalam Islam pun hanya dikenal sebelum dan sesudah aqil baligh.
🖊Baligh adalah kedewasaan biologis.
Aqil adalah kedewasaan psikologis.
💣Dan kerusakan generasi kita terjadi pada masa remaja yang disebabkan karena balighnya kecepetan, sementara aqilnya mengalami keterlambatan/kelamaan.
💡Padahal, Islam menetapkan bahwa orang yang aqil baligh, terbebankan semua tanggung jawab syariah kepadanya.
💸Sehingga bisa dikatakan, apabila orang yang sudah aqil baligh masih kita nafkahi, sebenarnya kita sedang bersodaqoh, karena mereka ibarat fakir miskin. ⚡
🔑Ketika kesenjangan antara aqil dan baligh ini dialami seseorang, maka di sinilah letak potensi penyimpangan itu begitu mudah terjadi.
📝Betapa banyak sarjana yang tidak dewasa. Pemuda yang fitrah bakatnya tidak tumbuh pun berpotensi mengalami kegoncangan.
📝Berdasarkan riset tahun 2014, 87% mahasiswa salah jurusan. Inilah penyebab fitrah bakat tidak tumbuh.
Bahkan guru2nya pun tidak berbakat menjadi guru, yang melahirkan murid2 yang stress.
Karena dalam sistem pendidikan yang ada, logika dan nalar sering tidak terjamah.
🐾Begitu banyak wanita yang keluar rumah, abai dalam pendidikan anak.
☝🏻Pendidikan bukan bicara tentang nilai, tetapi tentang fitrah bakat, fitrah sosialitas, fitrah sexualitas, fitrah iman, dsb.
📕Dalam sejarah Islam, Usamah bin Zaid dinikahkan oleh Rasulullah di usia 16 tahun. Adakah ini sebuah kelalaian?
Tidak. Karena beliau sudah siap lahir batin.
Di usia 17 tahun beliau menjadi panglima Perang Tabuk memimpin 15.000 pasukan.
📗Imam Syafi’i di usia 16 tahun menjadi dosen.
📘Muhammad al Fatih menakhlukkan Konstantinopel di usia 19 tahun.
📙Para tokoh Sumpah Pemuda pun rata2 usianya masih belasan tahun.
Itulah kematangan fitrah, hasilnya sungguh luar biasa.
💐Kembalikanlah fitrah-fitrah anak dari rumah, karena anak2 yang jauh dari ibu dan ayahnya akan menjadi sasaran bidik perusak generasi ini.
🐣Anak adalah khalifah masa depan. Berhentilah sejenak, wahai para orangtua, untuk memikirkan pendidikan anak2 kita.
🙇🏻Renungkanlah esensi dan tujuan pendidikan yang sebenarnya.
🤑Salah satu dampak tidak tumbuhnya fitrah bakat seseorang adalah ketika bekerja orientasinya hanya upah.
😎Sedangkan jika seseorang bergerak atas dasar pengabdian kepada Allah, maka kinerjanya akan optimal. Inilah dampak optimalnya perkembangan fitrah bakat seseorang.
🔑Tujuan penciptaan manusia adalah sebagai khalifah, imamah, dan imarah.
Sedangkan tugas manusia adalah memberi manfaat dan rahmat kepada orang lain dan lingkungannya.
🌟Adapun tujuan sejati pendidikan adalah berpedoman pada tujuan diciptakannya manusia yaitu sebagai khalifatullah fil ardh, untuk dapat menghijaukan bumi dan berbuat kedamaian.
🐥Fitrah bakat ditumbuhkan dipandu dengan fitrah iman yang lurus.
🐝Rumah dan jama’ah (ortu & komunitas) adalah agen pendidikan peradaban sepanjang masa.
🗡Asah sisi kuat anak untuk membangkitkan kekuatan sesuai fitrahnya.
⚱Home Education bukan memindahkan sekolah ke rumah. Bukan pula menjejalkan pengetahuan kepada anak (out side in). Namun membangkitkan fitrah belajar anak agar muncul (inside out). Karena sejatinya setiap anak adalah pembelajar yang tangguh, kecuali jika fitrahnya telah terkubur atau tersimpangkan.
###
1⃣Ayah Solihin, Solo.
Pendidikan karakter seperti apa yang harus diberikan kepada anak saat ini?
✅Pak Harry:
Karakter ada 2 macam,
- moral karakter, hal ini dilahirkan/diturunkan.
- performance karakter (karakter kinerja), ini yang perlu dibentuk sesuai fitrah bakatnya.
Secara zaman memang berubah, tetapi aqidah adalah tetap. Sehingga kita harus menguatkan aqidahnya untuk memfilter perubahan zaman.
Kita harus melihat sisi positif zaman. Sibukkan anak dengan kebaikan agar tak punya waktu dengan keburukan.
Jangan sterilkan anak dari perubahan zaman supaya mereka imun terhadap realita yang ada.
2⃣ Bunda Ova, Jogja.
Karena kita harus membangkitkan fitrah anak, bagaimana cara praktis untuk mengenali bakat anak?
✅Pak Harry:
Makhluk terbaik yang mengenali anak adalah orangtuanya. Perlu dibuat buku ortu untuk mencatat portofolio perkembangan anak untuk mempermudah analisa kita. Hal-hal yang disukai dan tidak disukai anak perlu dicatat.
Lakukan tour de talent untuk memperkenalkan anak kepada berbagai keahlian dan profesi. Amati dimana binar mata anak tertuju maksimal.
Untuk mengetahui bakat seseorang, terdapat 4E sebagai indikatornya, yaitu:
1. Easy, kegiatan yang dirasakan mudah dijalani, kadangkala nggak perlu kursus juga bisa sendiri.
2. Enjoy, ketika menjalani aktivitas tertentu terlihat sangat menikmati.
3. Excellent, mampu menghasilkan karya yang keren.
4. Earn, dari aktivitas tersebut ternyata mampu menghasilkan uang.
3⃣Bunda Rahma, Solo
Anak bersekolah formal, sempat mogok, nilai di bawah KKM, pindah sekolah.
Stress hadapi UN, tapi lulus. Memiliki potensi kepemimpinan, tetapi tidak terfasilitasi di sekolah, sehingga tanggung jawab belum muncul, kepercayaan diri tidak tumbuh. Sebagai ortu harus bagaimana?
✅Pak Harry:
Konsep diri akan rusak jika anak tidak terbangun dalam alur bakatnya.
Di kebanyakan sekolah, murid harus bisa semua, walau pada kenyataannya gurunya juga tidak bisa semua.
Kuatkan ananda dari rumah. Tidak harus keluar sekolah, tetapi yakinkan saja anaknya dari rumah.
Ibarat ikan tidak usah disuruh manjat pohon.
Bukan aib orang yang tidak tahu sesuatu yang tidak relevan dengan dirinya. (Perkataan sahabat)
Anak akan hebat jika lingkungan dan habitatnya sesuai dengan fitrahnya.
#Note:
Beberapa pertanyaan senada tidak kami tulis ulang.🙏🏻
Semoga bermanfaat.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Notulis:
Arin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar