Selasa, 07 Februari 2012
Waspadai Masuk Angin Duduk
Kompas.com Biasanya setelah beraktifitas orang merasa lelah, badan terasa pegal-pegal, meriang disertai sakit kepala. Sering dikatakan lagi nggak enak badan atau menggunakan istilah “masuk angin”, Untuk menyembuhkan masuk angin atau kurang enak badan ini,ke banyakan memilih jalan peyembuhan dengan kerokan. Sebenarnya apa to masuk angin itu? Dan kenapa orang yang sedang masuk angin setelah kerokan menjadi lebih baik? Masuk angin adalah gejala flu yang seringkali dialami oleh seseorang, apalagi pada pergantian musim (musim pancaroba).
Masuk angin dianggap sebagai penyakit ringan dan sakit yang biasa. Yang sering dilakukan antara lain dengan kerokan, pijat, minum obat flu, atau minum jamu. Bahkan, banyak orang sangat percaya pada khasiat kerokan sampai baru akan merasa sembuh jika telah dikerok. Konon, warna merah yang timbul pada kulit yang dikeroki adalah pertanda kalau Anda memang masuk angin. Makin merah warnanya pertanda makin banyak pula angin yang berdiam di tubuh kita. Padahal, itu pertanda bahwa pembuluh darah halus (kapiler) di permukaan kulit pecah sampai terlihat sebagai jejak merah di tempat yang dikerok.
Dengan kerokan ini banyak orang yang masuk angin merasa lebih baik. Sebab dengan kerokan dan pijat, otot menjadi lemas dan pembuluh darah halus di dalamnya melebar sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi yang tersedia untuk jaringan otot. Selain itu, toksin yang menyebabkan pegal dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan.
Yang perlu diwaspadai adalah rasa masuk angin yang disertai keringat besar, disertai rasa nyeri atau rasa berat di dada yang biasa disebut sebagai angin duduk. Angin duduk ternyata tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan sindrom serangan jantung koroner akut. Bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu kurang lebih 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama.
Jadi jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar